Demonstran berkumpul di depan gedung DPRD Negara bagian Texas untuk memprotes usul Presiden Obama, termasuk larangan terhadap jenis senjata yang digunakan dalam pembunuhan di Connecticut.
Seorang aktivis pro-senjata mengatakan, “Daripada mengajukan pemecahan logis, pemeriksaan kesehatan mental dan latar belakang pernah terlibat kejahatan, buat peraturan lebih ketat yang mungkin diberlakukan, Presiden Obama malah menggunakannya sebagai cara untuk merebut hak memiliki senjata. Ia hanya ingin merenggut hak semua orang, apakah kita berada dalam bahaya atau tidak.”
Dalam pidato mingguan yang disampaikan lewat internet dan radio hari Sabtu, Presiden Barack Obama mengatakan telah mengambil tindakan untuk memperketat pemeriksaan latar belakang dan membantu sekolah-sekolah mendapatkan lebih banyak petugas keamanan, tetapi mengatakan perbedaan yang sesungguhnya membutuhkan tindakan Kongres.
“Tanya anggota Kongres yang mewakili Anda sekalian, apakah mereka mendukung pemeriksaan latar belakang yang berlaku umum dan memperbaharui larangan untuk senjata jenis militer dan senapan berkekuatan tinggi. Jika jawabannya tidak, tanyakan mengapa tidak. Tanyakan mereka mengapa kelas “A” dari lobi senjata lebih penting daripada membuat anak-anak aman di kelas mereka,” ujar Presiden Obama.
Meski terjadi berbagai demonstrasi hari Sabtu, sebagian pendukung pembatasan senjata menyatakan yakin bahwa perdebatan tentang kekerasan senjata terus berlangsung.
Seorang aktivis pendukungnya mengatakan,”Perlu ada dialog lain di antara orang-orang ekstrem, dan selalu ada bahaya terhadap masyarakat. Sekelompok orang yang sangat tidak bertanggung jawab menyampaikan perbedaan pendapat yang sangat besar.” (voaindonesia.com, 21/1)