Islam memang menjadi target dari NATO. Terungkap dari pidato Leon Panetta yang menargetkan militant Islam. Bagi Barat, militan Islam adalah siapa saja yang mengancam kepentingan penjajahan Barat, yang ingin membebaskan negeri-negeri Islam dari cengkraman penjajah Barat , dan yang ingin menegakkan syariah Islam dan Khilafah Islam.
Seperti yang dilansir http://banoosh.com (19/01) dalam suatu pidato di Kings College London pada hari Jumat, Menhan AS Panetta mengatakan aliansi pertahanan itu harus mengubah dirinya dan bertindak melawan “militansi Islam.”
“NATO tidak bisa lagi menjadi aliansi yang terfokus pada satu jenis misi, apakah menghalangi terjadinya agresi negara adidaya lain atau melakukan operasi stabilitas seperti di Afghanistan,” katanya.
“Untuk bisa siap dan cepat merespon ancaman yang lebih luas pada era dengan kendala fiskal, kita harus membangun sebuah model rotasional yang inovatif, fleksibel, untuk bisa melakukan pengerahan dan pelatihan pasukan secara cepat,” tambahnya.
Dia mengatakan bahwa kelompok “teroris” yang menyerang kepentingan AS akan memiliki sedikit ruang untuk melakukan manuver dan menyembunyikan upaya mereka.
“Teroris harus diperingatkan bahwa mereka tidak akan menemukan suaka, tempat berlindung. Tidak di Aljazair, tidak di Afrika Utara, dan tidak di mana saja, “tegas Panetta.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa para pejabat AS telah “bekerja sepanjang waktu” untuk menjamin pembebasan yang aman atas sejumlah warga AS yang tidak diketahui jumlahnya yang telah disandera oleh kelompok militan di sebuah pabrik gas di dekat kota Aljazair, In Amenas. Panetta juga mencatat bahwa strategi pertahanan AS menyerukan pergeseran fokus ke kawasan Asia-Pasifik.
Penjajah Barat selalu menggunakan terorisme sebagai alasan pembenaran penjajahan mereka di dunia Islam. Mereka menutup mata, pangkal persoalan munculnya perlawanan umat Islam adalah karena penjajahan yang dilakukan oleh Barat di dunia Islam dan melawan rezim represif di dunia Islam seperti Suriah yang didukung oleh Barat baik secara terbuka atau diam-diam. Perlawanan para mujahidin di Irak, Afghanistan, Pakistan, Mali, Aljazair adalah perlawanan mengusir penjajahan Barat. (rz)