Laporan yang dikeluarkan oleh “Federasi Hak Asasi Manusia Internasional” memperingatkan insiden operasi eksekusi massal dan pelanggaran lainnya yang dilakukan oleh pasukan Mali saat pengejarannya terhadap para pejuang, yang berbasis di daerah terpencil di negara itu.
Kantor berita Amerika “ABC News” mengutip dari federasi yang berbasis di Prancis, yang menuntut pembentukan sebuah komite khusus untuk menangani berbagai kejahatan kemanusiaan di Mali dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Sejak sebelum Jum’at yang lalu, di Mali telah berlangsung konfrontasi militer antara tentara Mali yang didukung oleh pasukan Prancis dengan gerilyawan kelompok bersenjata di bagian utara Mali, yang menyebabkan sekitar 229 ribu orang berpindah ke daerah lain di dalam negeri, dan sekitar 150 ribu orang mencari suakan ke negara-negara tetangga, seperti yang dilaporkan oleh organisasi di bawag PBB, dan organisasi kemanusiaan lainnya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah memperingatkan Dewan Keamanan PBB akan kewajiban organisasi internasional agar menyediakan dukungan logistik untuk operasi tempur militer di Mali.
Dewan Keamanan yang terdiri dari 15 negara pada bulan Desember telah setuju penempatan kekuatan militer yang dipimpin oleh Afrika untuk membantu dalam menghadapi pejuang Islam di Mali utara (islammemo.cc, 24/1/2013)