Gas Mahal dan Langka, HTI Babel Unjuk Rasa

HTI-Press. Pangkalpinang.Puluhan aktifis Hizbut Tahir Indonesia (HTI) Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (29/1), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Babel dan DPRD Babel  terkait mahal dan langkanya gas elpiji.

Selain langka, harga gas pun menembus angka Rp 210 ribu per tabung/12 kg dan kondisi ini berlangsung sejak awal Januari 2013. Celakanya hingga kini baik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, DPRD dan pihak terkait lainnya belum mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan ini. Bahkan mereka justru saling tuding.

Saat massa HTI mendatangi kantor gubernur, puluhan aparat dari Polresta Pangkalpinang dan Satpol PP tampak berbaris menghadang di depan pintu masuk kantor. Karena gubernur dan wakilnya tidak berada ditempat, massa pun hanya diterima oleh Asisten II bidang Ekuin Iskandar Zulkarnain dan perwakilan dari Dinas ESDM, Perindustrian dan sejumlah pejabat lainnya.

Ketua DPD I HTI Babel Sofian Rusdianto dalam orasinya mengatakan kelangkaan gas elpiji di Babel terjadi hampir setiap tahun. Seharusnya Pemerintah lebih jeli melihat hal ini dan tidak membiarkan terjadi terus menerus setiap tahunnya.

“Kita harus berpikir cerdas. Kelangkaan gas elpiji di Babel terjadi setiap tahun. Kita harusnya belajar dari kondisi itu. Kami menuntut pemerintah daerah memperhatikan hal ini,” kata Sofian.

Dia menyebutkan, keadaan itu akibat kegagalan demokrasi. Untuk itu, syariah dan khilafah solusinya.

“Pemerintah melayani rakyat. Coba lihat, apakah pejabat di Pemprov Babel sudah melayani rakyat. Pemerintah hanya mendesak rakyat dan dibiarkan kelaparan,” tambahnya.

Sementara Humas HTI Babel Fakhruddin Halim dalam pernyataan sikap yang dibacakan mengecam pemerintah daerah, DPRD dan pihak terkait atas lambannya menangani soal langka dan mahalnya harga gas elpiji.

“Ini buah dari liberalisasi sektor migas. 52 persen lebih LNG diekspor ke Cina dan Jepang dengan harga sangat murah, rakyat dibiarkan membeli gas mahal. Bahkan harga dipermainkan para tengkulak. Ini benar-benar dzalim!” teriaknya disambut takbir peserta aksi lainnya.

Usai menggelar orasi secara bergantian dan menyerahkan pernyataan sikap kepada Aisisten II Gubernur, peserta aksi melanjutkan aksi ke gedung DPORD Babel.

Namun sayangnya dari 45 orang anggota DPRD Babel termasuk 3 orang pimpinan dewan tidak satupun berada di kantor DPRD dengan alasan sibuk melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke luar daerah. Alhasil, gedung rakyat kosong melompong.

Meski tak ada anggota dewan, aksi tetap dilaksanakan, orasi dilakukan secara bergantian dihadapan polisi, satpol PP yang berjaga-jaga serta perwakilan dari Sekretariat Dewan. Usai menggelar orasi secara bergantian dan membacakan pernyataan sikap, Humas HTI Babel menyerahkan pers rilis kepada Sudarman dari Sekwan agar disampaikan kepada pimpinan DPRD.[]FH/Joy

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*