Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
HTI Press. Sumedang. Ulama asal Sumedang KH Ali Bayanulloh Al-Hafidz optimis khilafah segera tegak di Suriah. “Karena para mujahidin bukan hanya menginginkan pergantian rezim, tetapi juga menginginkan pergantian sistem!” tegasnya dalam acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Edisi 2 Sumedang, Ahad (27/1) di Kafe Hall Graha Insun Medal (GIM) Sumedang, Jawa Barat.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Bayanulloh Sumedang tersebut menyampaikan pendapatnya itu setelah pengurus DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat Agus Suryana menyatakan karakteristik revolusi Suriah berbeda dengan gelombang revolusi (Arab Spring) yang menyapu Tunisia, Mesir, Libya dan Yaman. “Arab Spring pada umumnya sekadar pergantian personal penguasa namun masih mengusung sistem demokrasi, sedangkan revolusi Suriah menginginkan tegaknya khilafah!” bebernya.
Sebagai salah satu bukti keseriusan mujahidin Suriah menginginkan ganti sistem adalah dengan menandatangani Piagam Perjanjian untuk Menegakkan Khilafah. “Setidaknya sudah 11 brigade mujahidin menandatangani Rancangan UUD Khilafah yang ditawarkan Hizbut Tahrir!” bebernya.
Talkshow yang digelar HTI Sumedang tersebut dihadiri oleh puluhan kaum intelektual dan tokoh masyarakat, salah satunya adalah Dra Odah (Anggota DPRD Sumedang). Ia memberikan apresiasi kepada wanita Muslimah Suriah yang telah mengangkat senjata untuk berjihad di jalan Allah SWT membela agama-Nya, sementara Muslimah di Indonesia masih disibukkan dengan kesetaraan gender, KDRT, dan permasalahan lainnya.[] Endang Rohman/Joy
Allahu Akbar……Allahu Akbar……Allahu Akbar…….