Muballighah Medan Sepakat Meninggalkan Demokrasi dan Menegakkan Khilafah

HTI Press, Medan. Peringatan Maulid Nabi SAW dijadikan oleh MHTI DPD I SUMUT sebagai momen yang tepat untuk mengajak para muballighah dan pengurus perwiritan di daerah Sumatera Utara  untuk mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW dalam melakukan perubahan hakiki, bukan dengan menggunakan demokrasi, karena dakwah rasulullah terbukti berhasil mengubah kondisi Arab jahiliyah menjadi Arab yang mampu memimpin dunia dan demokrasi pun telah terbukti menghantarkan penderitaan bagi umat manusia. Terlebih lagi bahwa mengikuti metode dakwah Rasulullah adalah merupakan wujud keimanan kepada Allah dan RasulNya bukan semata – mata karena  menginginkan kesejahteraan.

Hal itu terungkap dalam acara Halqah Muballighah yang diselenggarakan oleh LKM MHTI DPD I SUMUT pada hari Minggu (27/1) di Hotel Garuda Citra Medan. Acara yang mengangkat tema “Napak Tilas Perjuangan Rasulullah SAW” menghadirkan dua pembicara dari LKM ustadzah Dra. Nurasiyah Siregar menjelaskan secara gamblang tentang Meneladani Thoriqah Dakwah Rasulullah SAW dan Ustadzah Dra. Jami’ah R. Syam menelanjangi kebobrokan demokrasi dan pertentangannya dengan Islam dalam materinya Demokrasi Bukan Jalan Dakwah. Penjelasan kedua ustadzah tentang perjuangan dakwah rasulullah SAW dan kebobrokan demokrasi mampu membuka pikiran peserta bahwa meneladani metode dakwah Rasulullah SAW akan menghantarkan kepada kemuliaan umat dan para muballighah pun sepakat untuk menyuarakan perjuangan khilafah kepada jamahnya serta sepakat untuk meninggalkan demokrasi.

Antusiasme peserta Halqah Muballighah yang dihadiri sekitar 150 muballighah dan pengurus perwiritan ini terlihat dari berbagai tanggapan dan pertanyaan yang diajukan peserta kepada kedua pembicara pada sesi tanya jawab. Ibu Diana –mantan manager di perusahaan Lonsum- mengatakan bahwa selama ini peringatan Maulid Nabi SAW hanya menceritakan sekilas dari sejarah Rasulullah SAW yaitu masa kelahirannya saja yang tidak mampu mendorong umat untuk memperjuangkan Islam dan mencontoh perjuangan Rasul. Namun Halqah Muballighah ini telah membuka cakrawala berpikir dan menumbuhkan kesadarannya bahwa Rasulullah SAW telah menjadi teladan dalam seluruh aspek kehidupan dan memang wajib untuk kita teladani. Acara ini telah membuka hatinya untuk ikut berjuang bersama MHTI menegakkan khilafah dengan metode dakwah rasulullah SAW. Ibu Sri Wedari –Muballighah kota Medan- pun mengungkapkan hal yang sama dan mengajak para peserta untuk menjadi mukmin terbaik selama menunggu tegaknya khilafah dan ikut bersama MHTI memperjuangkan tegaknya khilafah.

Acara halqah muballighah ini juga dihadiri oleh beberapa media massa yang ada di kota Medan, seperti Harian Medan Bisnis, Harian Sumut Pos, dan Radio Starnews. Jurnalis dari Starnews pun menyampaikan tanggapan bahwa beliau tidak terlalu setuju dengan demokrasi namun menurutnya ada hal-hal positif yang dapat dirasakan umat dari sistem demokrasi seperti kebebasan mengeluarkan pendapat dan perkembangan Hizbut Tahrir juga sebagai akibat dari demokrasi. Tanggapan beliau ini dikomentari oleh ustadzah Dra. Jami’ah R.Syam bahwa demokrasi memberikan kebebasan kepada kita untuk mengeluarkan pendapat tapi tidak menjamin bahwa pendapat kita akan didengarkan dan ditindaklanjuti, serta perkembangan Hizbut Tahrir bukan akibat positif dari demokrasi tapi karena para pengemban dakwahnya meyakini akan janji Allah dan kewajibannya untuk berdakwah.

Di akhir acara MHTI DPD I SUMUT mensosialisasikan acara muktamar khilafah yang akan diselenggarakan tgl 26 Mei 2013 di Lap Benteng. Peserta pun antusias menyambut acara tersebut dan berjanji akan menghadiri dan mensukseskan acara muktamar khilafah.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*