Pahitnya Racun Dibalut Manisnya Coklat
HTI Press. Ahad 10 Februari 2013, Lajnah Khusus Sekolah (LKS) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Bojonegoro menyelenggarakan acara Talkshow Remaja dengan tema “Pahitnya Racun Dibalut Manisnya Coklat”. Talkshow ini diselenggarakan di Gedung Koperasi Berdikari, Jl. Panglima Polim no.44 Bojonegoro diikuti oleh sekitar 40 orang pelajar putri yang masih menempuh pendidikan setingkat SMP/SMA.
Talkshow remaja ini diadakan dengan tujuan memahamkan kepada remaja bahwa peringatan Valentine day bertentangan dengan Islam dan menjelaskan bahwa Valentine Day merupakan salah satu bentuk invasi budaya liberalisme yang sengaja dijajakan untuk menyesatkan remaja muslim. Acara ini sengaja diselenggarakan sebelum tanggal 14 Februari agar peserta yang hadir dapat membantu menyampaikan pemahaman yang di dapat dalam talkshow kepada teman-temannya.
Setelah menyapa peserta, host menanyakan kepada peserta apa sebenarnya Valentine Day dan bagaimana sejarahnya? Ternyata masih banyak peserta yang belum mengetahui. Kemudian host meminta operator (Ukhti Niar) menayangkan video sejarah Valentine. Setelah pemutaran Video, host memperkenalkan nara sumber Talkshow yang merupakan guru dari salah satu sekolah di Bojonegoro dan juga pemerhati remaja. Beliau adalah Ustadzah Rohma, Spd. Sambutan hangat dan akrab dari ustadzah Rohma langsung dilanjutkan dengan penjelasan mengenai isi video sejarah valentine day agar peserta faham betul bahwa valentine day bertentangan dengan Islam.
Setelah mengupas tentang peringatan valentine day, acara dilanjutkan dengan simulasi yang dipandu Ukhti Ulvi. Simulasi berisi 2 jenis permainan, yang pertama mengajak seluruh peserta aktif mendiskusikan dan menjawab pertanyaan seputar Valentine Day dan permainan kedua terdapat jebakan dalam beberapa coklat yang ditawarkan yaitu coklat berasa pahit, asin dan pedas. Kegembiraan dan antusiasme melingkupi peserta selama mengikuti simulasi tersebut. Makna dari simulasi ini, mengingatkan kepada peserta untuk tidak mudah membebek atau mengikuti sesuatu tanpa mengetahui apakah hal tersebut sesuai dengan Islam atau tidak. Meskipun penampilan luar (promosi) begitu manis tetapi bisa jadi terdapat racun yang merusak dan membawa murka Allah.
Menjelang akhir dari acara inti host dibantu panitia membagikan selebaran kepada peserta sebagai bekal untuk mendakwahkan kepada teman-teman mereka setelah pulang dari acara ini. Pembacaan do’a yang mendalam semakin membulatkan tekad dan InsyaAllah peserta untuk terus istiqamah dalam mengkaji, mengamalkan dan mendakwahkan Islam. Aamiin…[]