Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menyatakan bahwa Presiden Barack Obama dan tim keamanan nasionalnya menolak ide mempersenjatai oposisi Suriah, dan itu merupakan bentuk perhatian pemerintah Amerika pada rakyat Suriah, Israel dan Amerika Serikat. Carney mengatakan bahwa keputusan—mempersenjatai oposisi Suriah—semacam ini, tidak akan masuk ke dalam diskusi internal. Namun saya bisa mengatakan bahwa ketika presiden dan tim keamanan nasionalnya memperhatikan masalah ini, maka kami harus sangat berhati-hati. Kami tidak ingin senjata apapun sampai ke tangan yang salah. Sebab hal itu akan membahayakan kehidupan rakyat Suriah, sekutu kami Israel, atau Amerika Serikat.
*** *** ***
Pertama, berita ini menegaskan apa yang berulang kali kami di Hizbut Tahrir mengungkapkan tentang keberadaan rezim biadab Nusairi sebagai antek bagi sekutunya Amerika, serta sebagai pelayan keamanan kepentingannya, juga sebagai peronda yang setia untuk melindungi keamanan entitas Yahudi.
Kedua, berita ini menguatkan bahwa revolusi di Suriah masih solid dan kuat, selama Amerika menganggapnya sebagai musuh. Sebab, seandainya para pemimpin revolusi dan orang-orang heroik di Suriah itu telah berlutut dan tunduk, tentu Amerika tidak berusaha untuk memaksakan sejumlah proyek penyelesaian “politik”, dan Amerika pasti melengserkan anteknya Bashar al-Assad, seperti yang sebelumnya ia lakukan terhadap Hosni Mubarak, Pervez Musharraf, Suharto dan lain-lainnya.
Ketiga, kami tidak ingin terlibat dalam perdebatan internal pemerintahan Amerika. Namun kami mengatakan bahwa bergantungnya Obama pada fatamorgana solusi politik dengan tingginya suara yang menyerukan pemberian bantuan pada kelompok revolusi dengan dukungan militer, justru memperlihatkan kemunafikan pemerintah Amerika, juga memperlihatkan ketersesatannya dan kebangkrutannya dalam upaya menyelamatkan rezim di Suriah yang sudah pasti tumbang.
Keempat, dalam hal ini kami punya misi untuk terus menyeru saudara kami di Syam yang diberkati dengan al-Quran dan Hadis, agar mereka menyadari fakta peran Amerika, dan meninggalkan para broker yang mempromosikan solusi politik, yang disponsori oleh negara-negara Salibis (Amerika atau Eropa, sedang Rusia lebih hina dari itu), sekalipun mereka memakai seragam kaum Muslim, dan menggunakan nama mereka. Kami katakan pada para broker itu bahwa siapa saja yang menganggap aman serigala (imperialis) atas domba (rakyat yang menjadi korban), maka ia patut dipertanyakan tentang agamanya, pikirannya dan keikhlasannya dalam memperjuangkan kepentingan umatnya.
Kelima, pertanyaan tentang kebutuhan untuk memasok senjata, amunisi dan peralatan, di samping menolak peran yang abu-abu, serta beraroma pengkhianatan, adalah untuk siapa saja mereka menjadi broker negara-negara imperialis, (bahwa kami mendapatkan banyak pelajaran dengan apa yang terjadi di Afghanistan). Sehingga, bagi kaum revolusi ada banyak cara di semua pintu dan jalan untuk menyelamatkannya melalui kekuatan internal, dengan terus konsisten menggantungkan pada pertolongan tentara Allah, yang tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Dia. Allah SWT berfirman:
]إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ[
“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (TQS. Ali Imran [3] : 160).
Insinyur Osman Bakhash
Direktur Pusat Media Informasi Hizbut Tahrir
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 14/2/2013.
Hasbunallah wa ni’mal Wakiil… Jelaslah Musuh2 tidak akan ridha kemenangan islam, Tegakan Khilafah… The Only Solution, it is a matter of time Insha Allah..