Muslimah

HTI Press. Sekitar 250 oramg lebih ibu-ibu Muslimah Kota Pasuruan beserta putra-putri mereka memenuhi undangan Liqo’ maulid yang diselenggarakan oleh HTI Divisi Muslimah Kota Pasuruan.  Hadirin terdiri dari kalangan muballighah, ustadzah, guru TPQ dan Ketua Majelis Taklim beserta massanya. Acara (Ahad, 17/2) diselenggarakan di Gedung Kelurahan Purworejo dengan tema “Khilafah, Warisan Nabi Muhammad Saw yang Mensejahterakan Perempuan dan Generasi”.

Acara Liqo Maulid dalam rangka mengajak masyarakat Pasuruan untuk menjadikan Peringatan Maulid Nabi saw tidak sekedar rutinitas belaka. Tetapi mengikuti yang telah disuritauladankan Rasulullah Saw dengan mewujudkan penerapan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah

Acara Liqo’ Maulid tersebut menghadirkan tiga pembicara, yang pertama Ustadzah Tsabita, SE, materi “Potret Perempuan dan Generasi Tanpa Khilafah. Pembicara kedua Ustadzah Ummu Diyanatul Izzah, materi “Khilafah, Warisan Nabi Muhammad Saw”. Dan pembicara ketiga Ustadzah Ummu Husnah, SPd. Materi “Khilafah adalah Kebutuhan Umat yang Harus Diperjuangkan”.

Ada hal yang menarik ketika seorang panitia yakni Ibu Hj. Sri Iriani, SPd. sempat mewawancarai salah seorang dari peserta yang hadir (Ibu Hj. Ummu Naufal, utusan dari Majelis Al Kahfi). Bagaimana tanggapan ibu setelah ikut acara Liqo Maulid ini. “Subhanallah, ini bukan acara biasa tetapi ini acara yang sangat luar biasa. Kini saya bisa merasakan betapa Khilafah tidak hanya merupakan warisan Rasulullah Saw tetapi telah menjadi kebutuhan Muslimah Kota Pasuruan. Muslimah Pasuruan rindu Khilafah. Karena hanya khilafahlah yang akan menerapkan hukum-hukum Allah di muka bumi ini. Khilafahlah yang akan memberikan kesejahteraan kepada kami kaum perempuan dan anak cucu kami. Oleh karenanya Khilafah harus tegak kembali. Untuk itu kita harus berjuang bekerja sama bersinergi antar komponen umat Islam menuju tegaknya Khilafah Rasyidah Min Hajjul Nubbuwwah”, jawabnya dengan penuh antusias dan berapi-api.[]