Aksi Revolusi Syam: Ribuan Warga Tinggikan Panji Khilafah Sambil Nyanyikan Nasyid Revolusi Kami, Revolusi Islam

Revolusi Suriah adalah revolusi Islami, kibaran panji-panji Rsulullah serta tuntutan penegakkan Khilafah terus bergema di pusat negeri kaum Mukmin tersebut. Ribuan warga berkumpul di sudut-sudut kota dalam aksi yang rutin digelar usai shalat Jumat. Di Aleppo, ribuan massa berkumpul, baik tua, muda, dan anak-anak meninggikan panji Rasulullah sambil menyanikan nasyid “revolusi kami, revolusi Islam”, Jumat, 22/02/2013. Dengan penuh semangat tanpa rasa gentar, kaum Muslim bersama para syabab Hizbut Tahrir kembali menegaskan bahwa revolusi mereka menuju tegaknya Khilafah. Beberapa warga membawa poster bertuliskan, “Satu umat, satu bendera, satu negara”. Tidak ada panji yang ditinggikan selain panji royatul ‘uqab Rasulullah Saw berwarna hitam bertuliskan kalimah tauhid, “laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah”.

Panji-panji Rasulullah Saw. juga dikibarkan oleh massa dalam aksi revolusi Jumat di Douma. Para pemuda dan warga berkumpul dengan penuh semangat mengibarkan bendera-bendera Khilafah sambil meneriakkan yel-yel seruan revolusi.

Di Ma’arit Mishriyin, warga yang terdiri dari para pemuda, orang tua, dan anak-anak berjalan menelusuri kota sambil mengibarkan bendera hitam dan putih bertuliskan “laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah”.

Di Bezaah, warga juga berkumpul sambil mendendangkan nasyid-nasyid revolusi. Orang tua, para pemuda dan anak-anak dengan penuh gembira meneriakkan yel-yel revolusi.

Sementara itu di daerah Binnisyi, para pemuda membawa poster bertuliskan “Sesungguhnya hukum itu milik Allah” dan beberapa warga lainnya mengibarkan bendera-bendara tauhid.

Tidak ada panji dikibarkan di atas panji (royah) Rasulullah Saw, demikian pemandangan dalam aksi massa di Yabrud. Mereka juga membawa poster bertuliskan “Suriah, jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita” semakin mempertegas seruan Islam dalam revolusi.

Bendera Rasulullah Saw “laa ilaaha illallah muhammad rasulullah” juga berkibar dilambai-lambaikan oleh warga di Salqin.

Di Killiy, Idlib, para pemuda, remaja dan anak-anak bersorak-sorai sambil meneriakkan kalimah takbir “Allahu Akbar” berulang-ulang  saat mendengarkan nasyid yang dibawakan remaja Idlib. Mereka meneriakkan “Ya Allah, kami tidak memiliki siapa pun kecuali Engkau”.

Di Sukriya, Aleppo, warga sambil membawa panji-panji Rasulullah beserta poster revolusi berjalan kaki menelusuri pusat-pusat kota sambil berteriak “laa ilaaha ilallah muhammadar rasulullah”.

Di Tareeq Halab, ribuan warga memadati jalan-jalan sambil mengibarkan panji-panji liwa dan royah diiringi yel-yel dan nasyid revolusi.

Warga juga mengibarkan panji-panji hitam Rasulullah Saw di tengah-tengah aksi massa di Al-Baab, Aleppo sambil mendendangkan nasyid-nasyid revolusi “Revolusi Kami, revolusi Islam”. Sebuah spanduk besar bertuliskan “Labaik ka ya Allah” (Kami memenuhi panggilan-Mu ya Allah” dibentangkan.

Di Homs (Hims), para pemuda dan warga berbaris rapi dalam aksi mereka sambil meneriakkan yel-yel serta nyanyian revolusi  dengan penuh semangat dan gembira.

Sementara itu di Horan, para tentara mujahidin sambil membawa panji Rasulullah bersumpah untuk meninggikan royatul uqab, royatur rasulullah, panji Rasulullah. Mereka mengatakan bahwa Suriah akan menjadi pangkal Khilafah Islamiyyah dengan izin Allah ‘aza wa jalla dari jantung Syam.

Demikianlah, kaum Muslim di Suriah semakin mempertegas arah revolusi mereka untuk menegakkan syariah dan khilafah. Apa yang diserukan di kota-kota Suriah semakin menunjukkan bahwa tuntutan mereka jauh berbeda dengan upaya tokoh oposisi yang disetir Barat, yang banyak bekerja di luar negeri seperti di Turki.

Tokoh-tokoh oposisi yang disetir Barat itu tidak mendapatkan hati di tengah-tengah warga Syam yang menginginkan Khilafah untuk bumi Syam. Sementara tokoh-tokoh sekuler oposisi yang didukung Barat hanya menjadi kepanjangan tangan Barat untuk berusaha membajak revolusi. Namun, mereka lupa dengan penduduk Syam, di mana Islam telah mendarah daging dalam jiwa-jiwa mereka sehingga berbagai upaya pembajakan revolusi hanya akan berbuah kegagalan.

Jumat depan, seperti direncanakan sebelumnya, warga-warga Suriah dan berbagai negeri akan mengkampanyekan tuntutan mereka akan kebutuhan terhadap Khilafah dalam aksi “Jumat Satu Umat, Satu Bendera, Satu Peperangan”. Semoga Allah Swt. memberikan pertolongan kepada kaum Mukminin yang tanpa kena lelah terus menerus bekerja untuk meninggikan kalimah-kalimah-Nya. Insya Allah, Khilafah di depan mata! Allahu Akbar! (syabab.com, 26/2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*