Pemuka agama Katolik Roma paling senior di Inggris, Kardinal Keith O’Brien mundur sebagai pemimpin Gereja Katolik Skotlandia.
Ia dituduh melakukan tindakan tak pantas terhadap pastor lain di era 1980an, sebuah tuduhan yang ia bantah.
Kardinal O’Brien, Uskup Agung St Andrews dan Edinburgh, meminta maaf pada “semua yang telah saya sakiti” untuk “kesalahan apa pun” selama ia bertugas.
Ia tidak akan ikut serta dalam proses pemilihan Paus baru sehingga Inggris tidak akan memiliki wakil dalam prosesi yang disebut konklav itu.
Kardinal O’Brien dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Saya menghargai kesempatan yang saya miliki untuk melayani rakyat Skotlandia dan di luar negeri dalam berbagai cara semenjak menjadi pastor.
“Melihat ke belakang, untuk setiap kebaikan yang dapat saya lakukan, saya bersyukur pada Tuhan. Untuk setiap kesalahan, saya meminta maaf pada semua yang telah saya sakiti.”
Ia tetap menjadi seorang kardinal dan masih berhak mengikuti konklav untuk memilih Paus baru setelah Benediktus XVI mengumumkan pada 11 Februari bahwa ia akan mundur, tetapi Kardinal O’Brien mengatakan ia tidak akan pergi.
“Saya tidak ingin atensi media di Roma untuk fokus pada saya, tapi pada Paus Benediktus XVI dan penerusnya,” kata dia.
“Namun saya akan berdoa bersama mereka dan untuk karena, dengan pencerahan Roh Kudus, mereka akan mengambil pilihan yang tepat untuk kebaikan masa depan Gereja.”
Vatikan mengkonfirmasi bahwa sang kardinal telah meninggalkan jabatannya.
Meski pengumuman itu baru saja dipublikasikan, Kantor Media Katolik Skotlandia mengatakan Paus Benediktus telah menerima pengunduran diri Kardinal O’Brien pada 18 Februari.
Tuduhan
Tuduhan terhadap kardinal O’Brien muncul dalam laporan di harian Observer hari Minggu.
Menurut laporan itu tiga pastor dan satu mantan pastor dari Keuskupan St Andrews dam Edinburgh, menyampaikan keluhan pada perwakilan Paus di Inggris, nuncio Antonio Mennini sebelum 11 Februari.
Keluhan itu adalah:
-Sang mantan pastor mengklaim Kardinal O’Brien melakukan pendekatan tak pantas pada dirinya pada 1980 setelah doa malam, ketika ia di seminari di St Andrew’s College, Drygrange.
-Pernyataan kedua dari pelapor lain mengatakan ia tinggal di paroki ketika ia dikunjungi oleh O’Brien dan kontak yang tak pantas terjadi di antara mereka.
-Pelapor ketiga menuduh adanya apa yang ia sebut sebagai “perilaku yang tidak ia inginkan” oleh sang kardinal pada 1980 setelah minum-minum di malam hari.
-Pelapor keempat mengklaim bahwa sang kardinal menggunakan doa malam sebagai alasan untuk melakukan kontak yang tak pantas.
Seorang juru bicara Kantor Media Katolik Skotlandia mengatakan sejumlah penunjukan dan pengunduran diri uskup diterima di hari-hari terakhir masa tugas Paus.
Ia mengatakan Kardinal O’Brien meminta bantuan hukum dan membantah tuduhan atas dirinya, yang ‘anonim dan tidak spesifik.”
Di Roma, koresponden BBC James Robbins mengatakan bahwa untuk waktu yang lama Vatikan dapat “menangkal” kritik terhadap kardinal-kardinal lain yang mungkin terlibat dalam upaya menutupi tuduhan pelecehan seksual.
Namun tuduhan-tuduhan kali ini lebih serius karena Kardinal O’Brien diklaim terlibat langsung dalam perilaku tak pantas terhadap pastor lain.
Ia menambahkan bahwa juga ada rasa penyesalan bahwa Inggris tidak akan memiliki suara dalam konklav untuk memilih penerus Paus Benediktus.
Kardinal O’Brien dikenal sebagai pembela ajaran Katolik atas aborsi, euthanasia dan homoseksualitas. (bbc, 26/2)