Perbedaan Posisi Aturan Allah dalam Demokrasi Vs Khilafah

HTI Press. Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto menyatakan perbedaan sistem demokrasi versus sistem khilafah dalam memosisikan aturan Allah SWT, Sabtu (23/2) di Hotel Athaya, Kendari.

 Di hadapan sekitar 250 peserta, Ismail menyatakan, dalam demokrasi  aturan Allah SWT hanya diperlukan untuk urusan kelahiran, pernikahan, aqiqah dan kematian, sementara dalam urusan kehidupan aturan Allah SWT disingkirkan. “Justru manusia membuat peraturan tandingan yang bertentangan dengan ketetapan Allah SWT” bebernya.

 Sedangkan dalam Khilafah seluruh pengaturan kehidupan didasarkan pada nilai-nilai ibadah kepada Allah SWT sebagai tujuan hidup. “Dengan demikian seluruh aktivitas dalam kehidupan ini senantiasa memposisikan Allah SWT sebagai Tuhan,” tegasnya.

 Ia pun mengatakan khilafah itu bukan sekedar konsep HTI, tetapi merupakan Nubuwah yang telah dijanjikan oleh Allah SWT, sehingga keyakinan akan tegaknya khilafah ini merupakan suatu kepastian. Bahkan orang-orang barat pun telah memprediksi tegaknya khilafah dalam waktu tidak lama lagi.

 Acara ini diakhiri dengan bersalam-salaman dan foto bersama, sembari meneguhkan komitmen untuk perjuangan menegakkan syariah dan khilafah.[]Ardhy/Joy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*