HTI Press, Ciamis. Jum’at (15/03) mulai pukul 16.00-23.00 WIB, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Workshop Ulama & Asatidz dengan tema Menyiapkan Umat, Menyongsong Perubahan Dunia, Menuju Tegaknya Khilafah. Kegiatan yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Al-Hasan Ciamis ini menghadirkan pembicara Ust. Ir. Ibnu Aziz Fathoni, M.Pd.I dan Ust. Yasin Muthohhar yang keduanya dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ulama yang sebagian besar merupakan alumni Ponpes Miftahul Huda—salah satu pondok pesantren terbesar di Manonjaya Tasikmalaya yang memiliki jaringan alumni ribuan yang tersebar di seluruh Indonesia—yang tergabung dalam HAMIDA (Himpunan Alumni Miftahul Huda) wilayah 1 Ciamis.
Pada awal acara sambutan diberikan oleh KH. M. Syarif Hidayat, selaku Pimpinan Ponpes Al-Hasan dan Penasehat HAMIDA Ciamis. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini merupakan tindak-lanjut dari pertemuan antara Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kabupaten Ciamis pada 15 Februari 2013. “Kami menyadari bahwa tidak semua kyai, ulama, ajengan bisa dan mau bergabung menjadi anggota Hizbut Tahrir, tapi paling tidak semangat ruhul jihad dalam perjuangan syariah dan khilafah bisa ditularkan kepada kami sebagai estafeta pengemban amanah Uwa Ajengan (alm. KH. Khoer Affandi—rahimahullah, pendiri Ponpes Miftahul Huda) dalam mewujudkan Darul Islam untuk menerapkan syariah di muka bumi, khususnya Indonesia”, tutur beliau.
Pada kesempatan sesi pertama, Ust. Ir. Ibnu Aziz Fathoni, M.Pd.I menyampaikan materi Kajian Kritis Problematika Umat. Beliau menyampaikan tentang fakta kerusakan yang dihadapi oleh negeri ini, baik berupa kerusakan zhairi maupun kerusakan maknawi. Beliau menyampaikan bahwa demokrasi adalah pangkal malapetaka dan syirik besar.
Pada kesempatan sesi kedua, Ust. Yasin Muthahhar menyampaikan Menegakkan Khilafah dalam Pandangan Ulama/Imam Mazhab, di antaranya pendapat Imam Qurthubi, Imam Zakaria an-Nawawy, Imam ‘Alauddin al-Kasaniy, Imam Umar bin Ali bin Adil al-Hambali. Khulashatul qaul kewajiban nashbul khalifah adalah fardhu atas seluruh kaum Muslimin, dan yang mengabaikan hal tersebut tanpa udzur syar’i berdosa.
Malam yang semakin dingin dan acara yang cukup panjang dan melelahkan karena dimulai sejak sore pun tidak menjadi alasan bagi para peserta dari kalangan ulama untuk melepas lelah melalui rasa kantuk mereka. Justru, para peserta ulama menyimak dengan khidmat dan sesekali terdengar pekik takbir, semakin menambah antusias mereka dalam menyimak bahasan nashbul imamil a’dzam.
Di sela-sela diskusi, peserta antusias dalam mengikuti diskusi. Rasa keingintahuan peserta pun semakin terjawab setelah mendapat paparan yang memuaskan dari pemateri. Bahkan, sebelum acara diakhiri, peserta membuat sebuah komitmen yang muncul dari keinginan mereka sendiri agar pertemuan workshop ini harus berlanjut. Akhirnya, diputuskan bahwa setiap bulan sekali diadakan pertemuan Halaqoh Ulama dengan mengaji Kitab Ajhizah Daulah al-Khilafah, yang membahas struktur pemerintahan Khilafah dalam bidang pemerintahan dan administrasi. Acara pun ditutup dengan doa dan foto bersama. Insya Allah, para ulama akan berkumpul kembali pada pertemuan halaqoh bulan depan. Allahu Akbar..! [] Humas HTI DPD II Ciamis.