Sebagaimana dilansir situs guardian.co.uk, Presiden AS Barack Obama menyampaikan peringatan tentang bahaya Suriah pasca-Assad yang dia gambarkan sebagai skenario mimpi buruk di mana lembaga-lembaga negara Suriah hancur dan negara terpecah ke dalam sektarianisme, dan kelompok Islam mengisi kesenjangan.
Dia mengatakan “Sesuatu telah rusak di Suriah, dan hal itu tidak bisa segera disatukan kembali dengan sempurna, walapun setelah Assad jatuh”. “Namun , kita bisa memulai proses untuk mengarahkannya ke arah yang lebih baik, dan memiliki kelompok oposisi yang kuat sangat penting untuk hal itu.”
Hal itu dikatakannya pada konferensi pers bersama dengan Raja Abdullah II dari Yordania, pada sesi terakhir kunjungannya di Timur Tengah.
Obama menolak tekanan dari sebagian anggota Kongres serta Menlu John Kerry untuk lebih banyak terlibat di Suriah. Sejumlah senator Republik dan Demokrat mendesak Obama untuk memberlakukan zona larangan terbang untuk menjaga angkatan udara Presiden Bashar al-Assad agar tidak mengudara, sementara Kerry menganjurkan untuk mempersenjatai para pemberontak Suriah.
Setelah memimpin penarikan pasukan AS di Irak dan pasukan Amerika yang akan meninggalkan Afghanistan tahun depan, Obama enggan untuk terlibat perang lagi. Di Libya, dia membiarkan Perancis dan Inggris untuk memimpin.
Namun dia khawatir dengan prospek kelompok jihadis Islam yang mampu beroperasi secara bebas di Suriah.
“Kaum ekstrimis di Suriah tidak memiliki banyak yang ditawarkan dalam hal membangun sesuatu, namun mereka sangat baik memanfaatkan situasi yang tidak lagi berfungsi. Mereka mengisi kesenjangan tersebut..”, katanya.
Para analis kebijakan luar negeri di Washington memperingatkan Suriah bisa berubah menjadi negara gagal, dimana dikatakan bahwa sekitar setengah perekonomian negara telah runtuh sejak pertempuran dimulai. Mereka berpendapat jika kaum Islam mengisi kevakuman kekuasaan hal ini bisa menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Israel namun juga namun juga bagi negara-negara tetangga seperti Yordania dan Libanon.
Ketika ditanya mengapa AS tidak lebih melibatkan diri, Obama mengatakan: “Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa Amerika Serikat sering menemukan dirinya berada dalam situasi di mana jika militer terlibat, hal itu dikritik karena keterlibatan militer, namun jika militer tidak terlibat, maka orang berkata, mengapa Anda tidak melakukan sesuatu secara militer? ”
Obama mengatakan tidak ada lagi keraguan bahwa Assad akan turun. “Hal itu akan terjadi, masalahnya adalah waktu,” katanya.
Dia mendesak masyarakat internasional untuk membantu membangun sebuah alternatif yang kredibel untuk Assad dengan memperkuat kelompok oposisi berhaluan sekuler dukungan Amerika. “Kita tidak bisa melakukannya sendiri, dan hasil akhir di Suriah tidak akan menjadi ideal bahkan jika kita memberikan bantuan, koordinasi dan perencanaan, dan dukungan kami sempurna. Situasi di Suriah saat ini akan menjadi sulit,.” katanya.
Berkaitan dengan laporan penggunaan senjata kimia di Suriah, dia menegaskan bahwa dia sedang menunggu laporannya dari tim penyidik PBB.
Obama mengumumkan bantuan tambahan $ 200 juta kepada Yordania untuk membantu mengatasi masuknya 460.000 pengungsi dari Suriah.[]reza/kafi