Sebagaimana dilansir www.scotsman.om, Myanmar telah menyatakan keadaan darurat di kota Meikhtila akibat kerusuhan antara pemeluk Buddha dan Muslim yang telah menewaskan sedikitnya 20 orang. Ribuan kaum minoritas Muslim melarikan diri dari kota itu dan polisi anti huru-hara berpatroli dan berusaha merampas parang dan palu yang dibawa oleh massa pemeluk Buddha.
Asap dan api terus mengepul dari bangunan-bangunan yang terbakar di Meikhtila kemarin (22/3), di mana kerusuhan antara penduduk Buddha dan Muslim meletus pada hari Rabu (20/3).
Kerusuhan ini mengingatkan yang serupa tahun lalu di Myanmar Barat, saat terjadi kekerasan antara etnis Rakhine Buddha dan Muslim Rohingya yang mengakibatkan ratusan orang tewas. Lebih dari 100.000 orang masih mengungsi akibat konflik itu, dimana hampir semuanya adalah kaum Muslim.
Insiden di Meikhtila dipicu oleh terjadinya perdebatan yang memanas antara seorang pemilik toko emas yang Muslim dan para pelanggannya yang beragama Buddha.[] reza/kafi