HTI Press. Ahad pagi (31/3) HTI Pekanbaru mengadakan Tabligh Akbar Solidaritas Suriah dengan tema “menyongsong fajar Khilafah di Bumi Syam” kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Raya Nurus Salam Pekanbaru dan dihadiri oleh lebih dari 1500 Jamaah umat Islam Pekanbaru dan ada juga perwakilan dari berbagai Ormas Islam.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci al Qur’an oleh Anshori, kemudian dilanjutkan dengan Sambutan dari pengurus Masjid Raya Nurus Salam, bapak Fajri. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Hizbut Tahrir dengan terlaksananya Tablig Akbar “Solidaritas Untuk Suriah” dan meminta agar Hizbut Tahrir mengadakan Kajian Keislaman setiap bulan di Masjid Raya Nurus Salam. Selanjutnya sambutan oleh DPD I HTI Riau Muhammadun, dalam sambutannya Muhammadun mengajak seluruh umat islam untuk menolong saudara kita Suriah dan Palestina karena kita punya ikatan Aqidah yang sama, ideologi yang sama yaitu Islam, Tanah Palestina adalah milik kaum muslimin, maka penjajahan atas tanah Palestina adalah penghinaan seluruh kaum muslimin,…maka kita adalah sejatinya adalah dipilih oleh Allah SWT untuk mempertahankan hak kaum muslimin, Ujar Muhammadun, di akhir sambutan beliau juga menyoroti RUU Ormas yang jika nanti disahkan akan cenderung bersifat represif terhadap umat islam, sehingga RUU Ormas ini wajib ditolak seluruh komponen umat islam.
Dalam kesempatan Tabligh Akbar secara khusus juga hadir Abdillah Onim wartawan dan Jurnalis Indonesia yang bertugas di Gaza, beliau berbagi pengalaman bersama para pejuang Palestina dan Mujahidin Brigade Izzuddin Al Qossam, Abdillah Onim juga telah menikah dengan seorang akhwat dari Gaza dan beliau selalu bercita-cita untuk syahid di Jalan Allah SWT.
Pembicara Pertama Angga Dimas Peshada (Relawan Hilal Ahmar Society untuk Suriah) bercerita tentang bagaimana kesabaran dan ketabahan umat islam di Suriah yang selalu di tindas dan dibunuh oleh Rezim Bashar Al Assad, korban yang tewas sudah mencapai 61000 dari pihak kaum muslimin. Konflik di Suriah bukanlah konflik dalam negeri tapi konflik ideologis antara ahlusunnah waljamaah dan Syiah Nusyairiyah. Maka dia menyampaikan pesan kepada umat Islam di Indonesia bahwa umat islam di Suriah hanya meminta doa dari kaum muslimin di Indonesia tidak lebih dari itu.
Pembicara kedua Ulama Tafsir Riau Dr. KH Mustafa Umar, Lc, MA menyampaikan tentang tafsir ayat-ayat alqur’an tentang musuh abadi umat Islam, beliau mengutip ayat Walan tardho ‘ankal yahudu walan nasharo hatta tattabi’a millatahum, “Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (Al-Baqarah: 120)
Siapa yang akan menjadi musuh Allah sampai hari kiamat, ialah Yahudi,, Nasrani, dan orang-orang yang menyekutukan Allah SWT, ujarnya.
Pembicara ketiga yang sangat berapi-api menyampaikan ceramahnya adalah Irwan Syaifullah (DPP HTI) beliau menyatakan bahwa perjuangan khilafah adalah Fardun dari Allah SWT yang maha mematikan, yang membuat hari kiamat, maka perkara ini adalah perkara yang besar, dan disamping itu Khilafah adalah Wa’dun, Rasulullah memberikan kabar gembira bahwa khilafah akan tegak kembali. oleh karena itu mari kita mendukung perjuangan tegaknya Khilafah di Suriah dan senantiasa berdoa agar Allah memberikan kesabaran dan menyegerakan pertolongan-Nya dengan tegaknya khilafah, namun seandainya Allah berkehendak Khilafah tegak di Indonesia maka kita harus siap untuk memperjuangkannya, untuk itu beliau mengajak para hadirin untuk bergabung di Muktamar Khilafah bersama Hizbut Tahrir Indonesia di 32 Kota-kota besar, di Pekanbaru 26 Mei 2013 di lapangan Masjid Agung Annur Pekanbaru, dengan muktamar Khilafah insyaallah jumlah pejuang dan opini khilafah semakin membesar, menguat dan tegaknya Khilafah di Indonesia menjadi kenyataan. Ujar beliau dengan semangat.
Dalam acara Tabligh akbar ini juga diadakan penggalangan dana untuk Suriah dan Gaza, infak peserta mencapai 22 Juta lebih dan langsung diserahkan kepada Hilal Ahmar Society untuk Suriah. Acara ini ditutup dengan pembacaan doa oleh ustad Usman.[]