HTI Press, Surabaya. Sejumlah aktivis mahasiswa ditangkap oleh aparat akibat aksi menolak kebijaksanaan pemerintah, tidak hanya para mahasiswa tampak juga para ulama ikut ditangkap dan dimasukkan ke dalam kendaraan patroli. Demikian teatrikal yang ditampilkan dalam aksi damai Hzbut Tahrir DPD Jatim menolak pengesahan RUU Ormas pada hari ahad (7/4).
Aksi yang dihadiri oleh ribuan anggota dan simpatisan HTI tersebut dilakukan dengan long march dari patung gubernur suryo menuju jalan Panglima Sudirman, Basuki Rahmat dan berakhir di gedung negara Grahadi. Selama aksi berlangsung para peserta aksi meneriakkan yel-yel penolakan RUU Ormas. Ismail ketua DPD HTI Surabaya dalam orasinya bahwa RUU Ormas adalah rancangan yang diskriminatif dan Islamophobia, hal senada penolakan RUU Ormas disampaikan Ibnu Ali dan Arief Firmasyah dari DPD HTI Surabaya.
Selain teatrikal dalam aksi tersebut para peserta aksi ada yang melakukan aksi jalan mundur yang menggambarkan telah terjadi kemunduran terhadap isi RUU Ormas seperti penggunaan azas tunggal yang telah dihapus dalam Tap MPR No XVIII/1998.[]eep