HTI Press.Jakarta- Wakil Ketua Umum PBNU, Slamet Efendi Yusuf mengatakan akar masalah berbagai aksi kekerasan oleh sebagian umat Islam yang disebut terorisme lahir akibat dendam dan ketidakadilan.
“Mereka bukan teror, tapi dendam karena tontonan yang real time penanganan terorisme (yang melanggar HAM,-red),” ujarnya dalam diskusi publik Memberantas Terorisme Tanpa Teror dan Melanggar HAM di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, (11/04/2013).
Menurutnya, terorisme bisa dihentikan dengan menyelesaikan dendam-dendam yang ada di masyarakat. Kata Slamet, harus ada pemotongan stigma terorisme terhadap Islam yang selama ini mengikuti Barat.
Menurutnya keberadaan Densus 88 yang selama ini kerap membunuh masyarakat yang dituduh sebagai teroris tanpa alasan jelas harus ditinjau ulang. Densus juga harus koreksi diri, katanya.
“Umat Islam bela diri karena dizhalimi, kenapa dicap teroris,” kata Slamet yang juga salah satu Ketua MUI Pusat ini.
Pembicara lain dalam diskusi tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Forum Silaturrahim Masyarakat Poso Ustadz Adnan Arsal, Komisioner Komnas HAM Siane Andriani, dan Brigjen. Boy Rafli Amar dari Mabes Polri.[] (mediaumat.com)