Bentrokan Antara Rohingya-Budha di Indonesia Disebabkan Pemerkosaan Terhadap Tiga Wanita Muslim

Suasana Rumah detensi Imigrasi Medan setelah terjadi bentrok antara warga Rohingya dan Myanmar (foto: Kompas)

Seperti diberitakan www.ibtimes.co.uk, suatu kerusuhan antara nelayan Myanmar dan Muslim Rohingya pecah di sebuah pusat penahanan di Sumatera, Indonesia, yang dipicu oleh pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap tiga wanita Muslim Rohingya, menurut sebuah penyelidikan baru oleh polisi.

Kekerasan itu meletus di pusat Penahanan Belawan di Sumatera Utara di mana 117 pengungsi Muslim Rohingya dan 11 orang Buddha dituduh melakukan penangkapan ikan secara illegal sehinga ditahan di tempat yang sama. Kerusuhan itu menyebabkan 8 orang Budha tewas dan 15 Muslim Rohingya terluka.

Kejadian itu awalnya disebabkan oleh perselisihan antara seorang ulama Rohingya dengan seorang nelayan Budha Myanmar mengenai kekerasan sektarian yang terjadi di Myanmar tengah.

Namun, suatu laporan polisi mengatakan perkelahian itu pecah ketika Muslim Rohingya mengeluh kepada petugas di pusat penahanan itu bahwa para nelayan Budha telah memperkosa dan melecehkan tiga wanita Rohingya.

Reuters melaporkan bahwa seorang wanita diperkosa pada tanggal 31 Maret oleh tiga nelayan Myanmar. Seorang wanita lain, yang telah selesai mandi pada tanggal 3 April dilecehkan oleh dua nelayan dan seorang wanita usia 20 tahun, yang sedang mengeringkan pakaiannya diperkosa oleh sejumlah penyerang.

Meskipun ada laporan langsung oleh seorang pemimpin Rohingya, para pelaku hanya “ditegur dan ditampar “.

Sekelompok orang Buddha sebanyak 8 orang kemudian membalas melakukan serangan terhadap Rohingya, sehingga memicu perkelahian.

Kedua belah pihak menggunakan tongkat kayu, pisau dan besi untuk menyerang satu sama lain. Polisi berhasil memadamkan kekerasan setelah tiga jam.

Warga Rohingya pencari suaka telah mengambil resiko dengan melakukan perjalanan sepanjang 2.000 km lewat laut dengan menyeberang ke Indonesia untuk menghindari gelombang kekerasan sektarian di negara bagian Rakhine, Myanmar Barat. Ratusan orang tewas dan lebih dari 100.000 orang telah mengungsi dalam bentrokan antara etnis Rakhine dan Muslim Rohingya .

Pada bulan Maret, beberapa kelompok umat Buddha, yang dipimpin para biksu, menyerang warga Muslim setelah bertengkar di sebuah toko emas milik Muslim. Setidaknya 40 orang tewas dalam kekerasan dan 12.000 orang mengungsi.

Seperti diungkapkan oleh IBTimes, bentrokan anti-Muslim mungkin telah dipicu oleh komentar seorang biksu kontroversial yang telah memimpin banyak kampanye dengan pidato kebencian yang menyerang Muslim.

Saydaw Wirathu, nama biksu itu,  menyerukan dalam sebuah video yang muncul di YouTube untuk memboikot bisnis nasional Muslim di Myanmar.  (rz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*