Siapa Pelaku Bom Boston ?

HTI Press. Setidaknya tiga orang tewas dan 100 lainnya terluka, beberapa diantaranya cedera serius saat dua ledakan terjadi di garis akhir Maraton Boston, Amerika.

Tayangan televisi menunjukkan sejumlah pelari dan penonton dalam keadaan berdarah dirawat di lokasi ledakan dan jalanan dipenuhi dengan puing-puing bekas ledakan.

Terdapat informasi simpang siur tentang kemungkinan siapa pelakunya. Sebelumnya seorang berkebangsaan Saudi ditahan  karena di duga menjadi pelaku. Namun kemudian dibebaskan.

Obama sendiri menyerukan untuk menunggu hasil penyelidikan dan tidak menggunakan istilah teroris dalam peristiwa bom ini. FBI menyatakan insiden ini merupakan ”potensial investigasi teroris”. Dalam sebuah pidato di televisi, Presiden Barack Obama mengatakan ”kami akan mencari siapa pelakunya” dan mereka yang bertanggung jawab akan merasakan ”pengadilan yang berat”.

”Kami belum memiliki semua jawaban,” katanya. ”Kami belum tahu siapa yang melakukannya atau mengapa dilakukan.”

Seperti yang dilansir Kompas online (16/04) dua bom yang mengguncang lokasi di dekat garis finis Boston Marathon, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (15/4/2013), merupakan peristiwa kali kesekian dalam sejarah Amerika Serikat.

Dari daftar tersebut , sebagian besar pelaku bom di Amerika justru adalah warga negara Amerika sendiri. Namun sering kali media massa mengkaitkan tindakan teror dengan pihak luar terutama dari Arab atau kelompok yang berlabel Islam. Terutama setelah serang WTC yang dituding dilakukan militan al Qaida pada 11 September 2001. Meskipun masih banyak pihak yang meragukan pelaku sebenarnya adalah al Qaida.

Kelompok Ekstrim Amerika

Di Amerika sendiri tumbuh subur kelompok ekstrim dan rasis yang tidak segan-segan melakukan tindakan teror. Timothy McVeigh, pelaku pengeboman di Oklahoma City pada tahun 1995  adalah simpatisan David Koresh, pemimpin sebuah sekte Kristen yang menyempal yang disebut Cabang David (Branch Davidian) di Waco, Texas.

Koresh mengaku sebagai nabi kepada para pengikutnya. Dengan alasan kelompok sempalan ini menyimpan senjata gelap pada 19 April 1993, pasukan polisi federal FBI menyerbu Waco, menyebabkan David Koresh dan 74 pengikut terbunuh, termasuk sejumlah anak-anak.

Seperti yang pernah dilansir hidayatullah.com (04/2010), hasil pengamatan Eilen Pollack dari University of Michigan, penulis buku Breaking and Entering, novel yang bercerita tentang gerakan kaum milisi (The New York Times, 19 April 2010). Ribuan kaum milisi, misalnya, 19 April 2010 , dikabarkan berkumpul di Virginia memperingati pengeboman Oklahoma City.

The Ku Klux Klan, kelompok kulit putih paling rasis yang sudah berusia ratusan tahun, kini mulai terdengar lagi suaranya. Di Tennessee, kelompok itu dikabarkan membuat daftar 88 orang kulit hitam – salah satu di antaranya Obama – yang akan dijadikan target untuk dibunuh.

Maka penangkapan 9 pemimpin Hutaree di Michigan, Indiana, dan Ohio cukup menggetarkan Amerika Serikat. Soalnya, inilah kelompok ekstrim Kristen – dengan 350-an anggota — yang terus-terang memuat slogan di website-nya: bersiap menghadapi perang akhir zaman. Di website itu pula dijelaskan, Hutaree artinya pejuang Kristen (Christian Warrior). Tak jelas dari mana mereka peroleh kata itu. Untuk itu kelompok ini sudah lama mempersiapkan pelatihan militer terhadap para pengikutnya di kawasan pedesaan atau daerah terpencil terutama di tiga negara bagian, Michigan, Indiana, dan Ohio. (AF dari berbagai sumber)

Daftar Pengeboman Terburuk Amerika

Berikut daftar peristiwa pengeboman terburuk yang mengguncang AS sejak akhir tahun 1800-an, termasuk beberapa percobaan pengeboman yang gagal:

– 15 April 2013: Dua bom meledak di sekitar garis finis saat acara Boston Marathon. Sampai saat ini sudah 3 orang tewas, lebih dari 144 orang terluka.

– 17 Januari 2011: sebuah ransel yang berisi bom diletakkan di sekitar rute yang dilewati parade Martin Luther King Day di Spokane Washington. Namun, bom berhasil ditemukan dan dapat dijinakkan. Kevin Harpham, seorang radikalis orang kulit putih, terbukti bersalah dan dipenjara 32 tahun di penjara federal.

– 1 Mei 2010: Seorang imigran asal Pakistan, Faisal Shahzad, mencoba melakukan pengeboman dengan sebuah bom mobil di  New York Times Square. Namun, kepulan asap yang keluar dari kendaraan SUV-nya diketahui oleh pedagang di dekatnya. Bom berhasil dinonaktifkan. Shahzad pun ditangkap saat berusaha melarikan diri dan dihukum penjara seumur hidup.

– 11 September 2001: Empat pesawat komersial dibajak oleh 19 militan Al Qaeda dan digunakan sebagai bom bunuh diri. Peristiwa itu menghancurkan dua menara kembar WTC di New York dan menabrak markas militer AS Pentagon. Hampir 3.000 orang tewas.

– 22 Januari 1998: Theodore Kaczynski mengaku bersalah di Sacramento California sebagai Unabomber. Dia dipenjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat di Penjara Supermaksimum Federal karena membunuh 3 orang dan melukai 23 orang selama rangkaian pengeboman yang terjadi antara tahun 1978 dan 1995.

– 20 Januari 1998: Sebuah bom yang meledak di klinik aborsi Birmingham, Alabama, menewaskan seorang penjaga dan melukai seorang perawat. Eric Roberts Rudolph menjadi tersangka dalam kasus ini.

– 27 Juli 1996: Sebuah bom meledak di Centennial Olympic Park di Atlanta selama Olimpiade Musim Panas, menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 100 orang. Eric Roberts Rudolph ditangkap pada tahun 2003. Dia mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

– 19 April 1995: Sebuah bom mobil yang diparkir di luar gedung Murrah di Oklahoma City menewaskan 168 orang dan melukai lebih dari 500 orang. Peristiwa ini merupakan pengeboman di AS yang paling mematikan dalam 75 tahun. Timothy McVeigh dan Terry Nichols terbukti bersalah. McVeigh dieksekusi pada tahun 2001, sedangkan Nichols dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

– 26 Februari 1993: Sebuah bom meledak di sebuah van di garasi bawah tanah World Trade Center di kota New York. Peristiwa ini menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 1.000 orang. Lima ekstremis dijatuhi hukuman.

– 11 Oktober 1985: Sebuah bom meledak di kantor Komite Amerika-Arab Anti Diskriminasi di Santa Ana, California, hingga menewaskan seorang direktur di organisasi itu dan melukai beberapa orang lainnya. Kasus ini masih belum terpecahkan.

– 7 November 1983: Sebuah bom meledak sehingga membuat lubang di dinding luar ruang Senat di Capitol di Washington. Tidak ada korban. Dua orang radikal kiri mengaku bersalah.

– 16 Mei 1981: Sebuah bom meledak di toilet pria di terminal Pan Am di Bandara Kennedy, New York, menewaskan seorang pria. Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Perlawanan Bersenjata Puerto Rico mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab. Namun, tidak ada penangkapan.

– 29 Desember 1975: Sebuah bom yang disembunyikan di loker meledak di terminal TWA di Bandara LaGuardia New York. Peristiwa ini menewaskan 11 orang dan melukai 75 orang. Kelompok Palestina, Puerto Rico, dan Kroasia dicurigai sebagai pelaku. Namun, tidak ada penangkapan.

– 29 Januari 1975: Kelompok radikal kiri Weather Underground mengebom gedung Departemen Luar Negeri AS di Washington, DC. Tidak ada korban.

– 6 Agustus 1974: Sebuah bom meledak di Bandara Internasional Los Angeles, menewaskan tiga orang dan melukai 36 orang. Muharem Kurbegovic dari Yugoslavia, yang dikenal sebagai “Alphabet Bomber,” menerima hukuman.

– 27 Januari 1972: Sebuah bom meledak di bangkai kapal kantor New York City of Impresario Sol Hurok, yang telah memesan seniman Soviet. Satu orang tewas dan sembilan orang terluka. Hurok adalah satu di antara mereka. Seorang penelepon mengaku mewakili Soviet Yahudi mengklaim bertanggung jawab, tetapi tidak ada penangkapan.

– 1 Maret 1971: Kelompok radikal kiri Weather Underground mengebom gedung Capitol di Washington DC. Tidak ada korban.

– 6 Maret 1970: Tiga anggota kelompok radikal kiri Weather Underground secara tak sengaja meledakkan rumah saat merakit bom di Greenwich Village, New York.

– 16 September 1963: Empat gadis kulit hitam tewas dalam pengeboman di Gereja Baptis di Birmingham, Alabama. Bertahun-tahun kemudian, juri menyatakan tiga anggota Ku Klux Klan dinyatakan bersalah dan seorang tersangka lebih dulu meninggal sebelum disidang.

– 1951-1956: George Metesky, seorang mantan karyawan Consolidated Edison yang dendam terhadap perusahaan tersebut, melakukan serangkaian ledakan di beberapa tempat landmark New York, termasuk Grand Central Station dan Radio City Music Hall. Tidak ada yang tewas. Metesky yang dikenal sebagai “The Bomber Mad” dirawat selama 16 tahun di rumah sakit jiwa.

– 18 Mei 1927: Sebanyak 45 orang, 38 di antaranya anak-anak, tewas ketika Andrew Kehoe, meledakkan sekolah di dekat Lansing, Michigan, dengan ratusan pon dinamit. Kehoe yang merupakan bendahara sekolah tersebut ikut tewas dalam peristiwa itu.

– 16 September 1920: Sebuah bom meledak di kawasan Wall Street, New York, menewaskan 40 orang dan melukai ratusan orang. Pihak berwenang menyimpulkan peristiwa itu dilakukan oleh para anarkis. Semua tersangka yang ada dalam daftar melarikan diri ke Rusia.

– 1 Oktober 1910: Gedung The Los Angeles Times didinamit saat sengketa perburuhan, menewaskan 20 orang. Dua pemimpin serikat Ironworkers mengaku bersalah.

– 4 Mei 1886: Sebuah ledakan bom selama pawai buruh di Chicago Haymarket Square menewaskan 11 orang, termasuk tujuh polisi, dan melukai lebih dari 100 orang. Delapan orang “anarkis” yang menjadi provokator ditangkap. Empat orang digantung, seorang bunuh diri, dan tiga orang mendapatkan grasi setelah dipenjara selama tujuh tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*