HTI Press. “Marilah kita sama–sama berjuang untuk menegakkan syariah dan khilafah dan mencampakkan demokrasi sistem kufur buatan manusia”, pekik Ustadz Musa Abdul Ghani dalam acara Tabligh Akbar Khilafah yang dilaksanakan oleh HTI Sumut di Masjid Ash Sholihin Jl Brigjen Katamso, Minggu 21/04/2013.
Musa menjelaskan sebagai mahkluk yang mengaku muslim tidak seharusnya manusia menjadi pembuat aturan, karena sebagai Pencipta hanya Allah lah yang berhak untuk membuat aturan hidup untuk seluruh hamba-Nya. Banyak orang yang kemudian menyamakan antara demokrasi dengan Islam dalam hal musyawarah. Hal ini justru bertentangan karena dalam Islam yang dimusyawarahkan hanyalah terkait pelaksanaan teknisnya saja, bukan tentang penetapan hukum yang akan diterapkan. Karena dalam Islam aturan yang diterapkan hanyalah aturan dari Allah Swt. yaitu Al Qur’an dan As Sunnah. “Hal yang sudah ditentukan Allah tidak perlu dimusyawarahkan”, lanjut Musa.
Demokrasi adalah sistem bohong yang dalam perjalanannya juga tidak pernah dilaksanakan sebagaimana harusnya. Contoh terdekatnya adalah rencana penerapan RUU Ormas yang jelas–jelas sudah ditolak oleh berbagai kalangan masyarakat, yang dilakukan pemerintah adalah menunda bukannya menghapuskan RUU tersebut. Hal yang sama juga terjadi dengan rencana kenaikan harga BBM yang jelas–jelas sudah menuai penolakan keras dari masyarakat, tapi apa yang dilakukan pemerintah. Dimana sebenarnya kedaulatan di tangan rakyat itu sendiri? Demokrasi juga melahirkan kebebasan beraqidah yang membuat banyak berkembang paham sesat ditengah masyarakat, sebut saja Ahmadiyah yang jelas–jelas bertentangan dengan Islam masih dapat tumbuh ditengah umat. Tak sampai disitu, demokrasi juga melahirkan kebebasan berbicara, kebebasan memiliki, kebebasan berpendapat, serta kebebasan bertingkah laku yang membuat banyaknya pelecehan terhadap Islam. Belum hilang dari ingatan kita pembuatan film yang menghina Rasulullah dan kaum muslimin.
Kebebasan memiliki yang juga membuat siapa saja yang memiliki modal dapat memiliki apa saja yang jelas-jelas milik umum. Negeri ini kaya namun rakyatnya miskin karena semua kekayaan negeri ini sudah dijual secara terang–terangan kepada asing dan pemilik modal. “Itu adalah sedikit uraian tentang buruknya demokrasi”, tutup Musa.
Acara ini dihadiri oleh tokoh–tokoh umat dan masyarakat Medan yang antusias menyatakan kekecewaannya terhadap keadaan saat ini dalam balutan sistem Demokrasi, serta menyatakan siap untuk ikut berjuang dalam penegakan dan penerapan syariah dan khilafah dalam bentuk dukungan nyata dengan ikut serta dalam Muktamar Khilafah 2013 yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2013 di Stadion Teladan Medan. [] sembiring