Perempuan Berdaya dalam Khilafah

HTI Press. Hari Kartini 21 April, kerap diperingati dengan memperjuangkan persamaan hak dan keadilan serta kesetaraan gender bagi perempuan. Masyarakat memaknai perjuangan Kartini sebagai perjuangan emansipasi wanita. Karena itu, para perempuan berjuang berbondong-bondong untuk mendapatkan jabatan serta kekuasaan. Pandangan tersebut semakin dikuatkan oleh para pegiat gender yang aktif menyuarakan aspirasi perempuan untuk mengatasi persoalannya sendiri.

Melihat pandangan yang salah tersebut, (21/4) Muslimah HTI DIY mengadakan aksi untuk mengajak semua perempuan keluar dari sistem yang mengeksploitasi perempuan, yaitu sistem kapitalisme. MHTI menyeru agar perempuan kembali kepada sistem Islam. Islam punya konsep pemberdayaan perempuan, yaitu pengatur rumah tangga dan pencetak generasi. Perempuan juga memiliki kewajiban untuk melakukan kritik kepada penguasa tanpa harus rakus untuk memiliki sebuah jabatan atau kekuasaan.

Aksi tersebut mengambil start dari tugu Yogya dan berhenti di titik nol kilometer serta diikuti 70 muslimah dengan membawa peralatan dapur dan payung yang dihias meriah. Peralatan dapur menyimbolkan fungsi utama perempuan sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Fungsi utama perempuan tetap melekat pada diri mereka, walaupun para perempuan ini menduduki kursi kekuasaan.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*