Forum Silaturahmi Tokoh Muslimah Tangerang Selatan
HTI Press. Sabtu, 20 April 2013 pukul 08.30-11.30 WIB DPD 2 Muslimah HTI Tangerang Selatan menyelenggarakan Forum Silaturahmi Tokoh Muslimah Tangerang Selatan dengan tema: “Perempuan Mulia dan Sejahtera dengan Syariah dan Khilafah”, bertempat di Masjid Al-Bayan Institut Teknologi Indonesia Tangerang Selatan.
Acara ini dipandu oleh Nur dengan dua orang pemateri yaitu Ustzh. Yoyoh Nasroh, S.Ag, dan Fathia E. Wiryadinata, SP serta dihadiri ± 150 orang peserta dari berbagai lembaga dan tokoh masyarakat.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMPPKB), mewakili Walikota Tangsel, Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH sebagai keynote speaker menyampaikan masyarakat perlu perhatian lebih kepada perempuan dan anak-anak di Tangsel terkait baru-baru ini telah terjadinya perkosaan terhadap seorang guru SD dan juga terhadap bocah berusia 12 tahun di wilayah Tangsel, sehingga beliau mendukung acara yang diselenggarakan oleh MHTI Tangsel terkait keperempuanan.
Pemateri pertama menyampaikan tentang tipuan yang dilakukan oleh demokrasi seperti mahalnya biaya politik yang harus dibayar bangsa ini, ketidakpastian hukum bahkan yang halal bisa menjadi haram sedang yang haram bisa menjadi halal, undang-undang yang tidak berpihak pada rakyat sehingga biaya hidup semakin mahal. Demokrasi yang dikatakan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat hanyalah tipuan para pemilik modal untuk mengeksploitasi jutaan rakyat termasuk perempuan di dalamnya demi keuntungan pemodal.
Pemateri kedua menegaskan tentang urgensi penerapan Syariah Islam dalam Sistem Khilafah sebagai solusi yang benar untuk mengatasi masalah perempuan dan hanya dalam sistem Khilafah saja perempuan akan mendapatkan kemuliaan dan kesejahteraan. Beliau menjelaskan apa itu Khilafah dan bagaimana Khilafah dapat menjadi model terbaik bagi sistem pemerintahan yang akan menerapkan berbagai sistem islam lainnya yang mulia. Tanpa Khilafah manusia akan menderita dalam penghidupan yang sempit karena kita mengabaikan seruan Allah dan RasulNya. Demikian juga beliau menegaskan tentang hukum wajib untuk mewujudkan Khilafah, yang akan membentuk seorang Khalifah yang terpercaya, kredibel, dan bertanggung jawab untuk mengurusi rakyatnya.
Acara ini ditutup pada pukul 11.30 setelah ditayangkan video penawaran untuk turut serta dalam Muktamar Khilafah 1434 tanggal 2 Juni 2013 di Jakarta.[]