Akibat Tayangan Tidak Berkualitas, Anak-anak Jadi Korban

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh menuturkan pengaruh tayangan pada anak hubungannya sangat berpengaruh. Dari pengaruh tayangan tersebut, menurut Ni’am, anak akan menjadi pelaku ataukah menjadi korban tindak kekerasan.

“Sudah banyak penunjukan korelasi tayangan kekerasan dengan prilaku kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak,” tuturnya pada mediaumat.com, Sabtu (27/4) Jakarta.

Menurutnya, secara teori, apa yang akan disaksikan anak-anak akan lebih berpengaruh ketimbang apa yang dituturkan. “Ini disebut teori imitasi,” ujarnya.

Ni’am menambahkan walau visualisasi kekerasan itu mengirimkan pesan jangan meniru adegan itu, tetapi anak dalam konteks teori itu tidak bisa menghindari dari tampilan kekerasan untuk tidak diikuti.

“Di sinilah harusnya frekuensi yang dimiliki publik harus berdasarkan kepentingan publik jangan jadi kepentingan kapital semata,” paparnya.

Banyak tayangan baik itu hiburan dan sinetron, menurut Ni’am menggunakan para meter kapital dan parameter keuntungan. “Lalu mengabaikan kepentingan dan edukasi publik,” pungkasnya. (Mediaumat.com, 28/4)

One comment

  1. Memang TV kita tidak mencerdaskan anak bangsa, justru sebaliknya akan menghancurkan masa depan mereka. Inilah buah sistem ekonomi kapitalis selalu keuntungan yang dikedepankan, meskipun akan menghancurkan masa depan generasi ini. Sudah waktunya TV kita dijadikan TV yang mendidik, bukan sebaliknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*