Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Pengamat Komunikasi Politik, Effendi Gazali mengatakan maraknya artis menjadi calon legislatif (Caleg) merupakan sebuah kegagalan dari budaya politik di Indonesia. Dilihat dari seluruh konteks partai politik (Parpol), ini telah gagal.
“Partai politik gagal menciptakan kader, dan di parlemen partai politik gagal menjaga marwah dari DPR,” tuturnya pada mediaumat.com, Sabtu (27/4) Jakarta.
Menurutnya, begitu putus asakah Parpol sehingga tidak mampu lagi kader yang luar biasa. Dan bahkan menurutnya Parpol tidak menghargai proses internal Parpol mereka sendiri. “Ini akan menimbulkan perkelahian loh,” imbuhnya.
Lanjutnya,”sudah ada kader, eh tiba-tiba ujug-ujug masuk artis, ini akan menghilangkan kepercayaan diri kader partai itu sendiri,” paparnya.
Apakah artis bisa memberi sumbangsih? Effendi menuturkan beberapa berhasil, namun menurutnya tidak sedikit dari mereka yang kadang datang, kadang enggak. “Terus kalau bicara diketawain sama teman-temannya di komisi,” bebernya.
“Yang paling bahaya kalau menganggap jika menjadi anggota DPR itu sebagai sambilan, inilah yang saya katakan menghilangkan marwah DPR,” pungkasnya. (Mediaumat.com, 27/4)
Namanya juga DemoKERAsi, asal ada duit dan publikasi, kursi bisa dibeli. Intelegensi nomor saratus siji. Mana ada demoKERAsi punya solusi? Ngimpi !!