Workshop Peserta Muktamar Khilafah MHTI Balikpapan

HTI Press. Ahad, 28 April 2013. Kedua kalinya Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia daerah Balikpapan mengadakan WORKSHOP PESERTA MUKTAMAR KHILAFAH dengan tema “PERUBAHAN BESAR DUNIA MENUJU KHILAFAH”. Walaupun diguyur hujan sejak pagi hari tidak menyurutkan langkah ± 150 peserta dari kalangan ibu–ibu dan remaja muslimah se-Balikpapan. Peserta yang hadir di Gedung Inhutani Balikpapan ini diharapkan dapat memahami bahwa demokrasi adalah sistem kufur dan Khilafah sistem Islam. Sehingga kesiapan kehadiran peserta dalam Muktamar Khilafah adalah karena keimanan kepada Allah SWT.

Sebagai pembukaan acara, panitia menayangkan video mengenai profil amir Hizbut Tahrir. Video tersebut menggambarkan mengenai aktivitas beliau di hizbut tahrir, dan kitab–kitab yang beliau keluarkan. Selesai tayangan tersebut, acara dilanjutkan ke acara inti. Ibu Nurjannah sebagai moderator workshop memimpin forum dengan penuh semangat dan meneriakkan takbir.

Pembicara I Ustadzah Fana Trisanti (Anggota DPD II MHTI Balikpapan) dengan tema: “Demokrasi Haram (Demokrasi Menghinakan Perempuan)”. Beliau menggambarkan bahwa kehidupan saat ini, adalah kehidupan yang mencampakkan hukum ALLAH SWT. Fakta–fakta mengenai rusaknya kondisi saat ini adalah seperti pemilihan anggota legislatif, bupati, walikota sampai presiden, untuk meraih kemenangan menjadi pejabat negara, mereka pun rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit hampir sekitar triliunan. Namun saat mereka telah terpilih, mereka pun tidak mewakili aspirasi rakyat, mereka malah membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat seperti kenaikan bahan bakar minyak. Ustadzah Fana pun juga menjelaskan tentang keharaman demokrasi, seperti yang dijelaskan dalam surat al anbiya : 21. Demokrasi telah merusak kondisi masyarakat mulai pejabat publik sampai rakyat. Demokarasilah yang telah menjadikan perempuan–perempuan terhina.

Pembicara kedua Ustadzah Hj. Dinnar Fitriani (Anggota DPD II MHTI Balikpapan) dengan tema “Hanya Khilafah yang Mewujudkan Cita–Cita Perempuan dan Generasi”. Beliau menggambarkan bahwa penerapan sistem islam melalui institusi Negara telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan terbukti mampu memenuhi cita-cita perempuan dan generasi. Dan setelah wafatnya Rasulullah SAW, penerapan ini dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidiin, setelah itu Para Khalifah, hingga diruntuhkan oleh Mustafa kamal pada tahun 1924. Setelah itu rusaklah kondisi perempuan. Sebagai penutup, beliaupun menyeru kepada para peserta agar bersama–sama mewujudkan khilafah, karena jika khilafah terwujud maka dengan mudahnya cita–cita kita terwujud pula. Dan cara mewujudkannya adalah dengan terus berdakwah dalam rangka Menolong agama Allah (QS. Muhammad: 7) selain itu Rasullah bersabda: Tidaklah seorang muslim yang mengunjungi muslim yang lain kecuali Allah mengutus 70.000 malaikat untuk mengucapkan shalawat (memohon ampun) untuknya. Kapanpun pada waktu siang berlangsung sampai sore. Jika pada waktu malam berlangsung sampai subuh (hadits dikeluarkan oleh imam ahmad, musnadah madjuz 2 hal 473).

Acara ditutup dengan penayangan video: “Hanya Khilafah yang mewujudkan cita–cita perempuan dan generasi”. Semoga dari acara ini dan Muktamar Khilafah nanti adalah sebagai langkah agar disegerakan-Nya turunnya Nashrulloh dengan tegaknya Khilafah. Aamiin. ALLAHUAKBAR !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*