Meski Menyengsarakan Rakyat, Mengapa BBM tetap Dinaikkan?

Pernyataan presiden yang siap menaikan harga BBM saat kompensasi kepada rakyat miskin  sudah siap, menurut Arim Nasim itu merupakan bukti bahwa pemerintah sendiri menyadari bahwa kenaikan BBM akan menyengsarakan rakyat. “Lantas mengapa tetap dinaikkan? Jadi jelas ini bukan untuk kepentingan rakyat tapi untuk para kapitalis,” ungkap Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Kamis (9/5).

Menurut Arim, Menko Kesra akan menyalurkan kompensasi ini kepada 65 juta rakyat miskin sebesar Rp100-150 ribu/bulan selama 3-6 bulan. Tapi rakyat miskin menurut data subsidi BPJS sebanyak 86 juta. “Lantas 21 juta rakyat miskin lainnya bagaimana?” tanyanya retorik.

Belum lagi, puluhan juta rakyat lainnya yang hampir miskin. Menurutnya, dengan kenaikan barang-barang kebutuhan pokok lantaran efek dari kenaikan harga BBM ini akan memicu mereka menjadi rakyat miskin.

“Lantas siapa yang mau menjamin mereka? Rakyat miskin yang dijamin pun mulai bulan keempat atau ketujuh sangat mungkin akan kembali sengsara karena jaminannya sudah dicabut tetapi semua harga kebutuhan pokok yang naik tidak turun lagi,”  pungkasnya.

Seperti dilansir metrotvnews.com, Selasa (7/5) Presiden SBY siap menaikkan harga BBM bersubsidi saat kompensasi kepada rakyat kecil yang terkena dampak juga telah siap untuk dilaksanakan. (Mediaumat.com, 9/5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*