HTI Press. Aceh- Upaya mengsukseskan Muktamar Khilafah 2013 yang akan dilaksanakan akhir Mei mendatang, DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Aceh Tamiang ikut juga melakukan mensosialisasi dengan menggelar konvoi bersatu dibawah bendera tauhid dan diikuti dengan seruan hangat Hizbut Tahrir Indonesia untuk ummat yang berlangsung secara tertib, Rabu (8/5).
Aksi konvoi tersebut diikuti oleh puluhan aktivis dakwah dengan mengibarkan bendera Rasul (Al liwa Ar Rayah) yang juga dilengkapi dengan atribut lengkap berlalu lintas. Sejumlah peserta konvoi mengambil titik kumpul di Mesjid Nurul Huda Simpang empat Upah Karang Baru menuju Kota Kualasimpang dan berakhir di Mesjid Syuhada.
Dalam orasi yang disampaikan Abu Alya menyebutkan bahwa ummat Islam sekarang membutuhkan seorang peminpin yang amanah, bukan pemimpin yang menjajah dan ummat Islam juga membutuhkan Syariah dan Khilafah bukan demokrasi sampah. Demokrasi menurutnya, telah terbukti gagal dan hanya mampu melahirkan sosok-sosok pemimpin yang korup, pemimpin yang hanya mengurusi kepentingan pribadi dan kelompok dan rakyat tidak pernah menjadi prioritas dari pemimpin produk demokrasi.
“Demokrasi adalah sistem yang rusak dan telah terbukti tidak mampu mensejahterakan rakyat, demokrasi hanyalah alat penguasa untuk memanfaatkan rakyat untuk kepentingan penguasa. Dan kita sebagai umat Islam butuh perubahan, kita butuh sistem dan pemimpin yang benar-benar mampu mengurusi rakyatnya secara adil. Wujud dari semua itu tidak lain hanyalah dengan tegakknya syariah dan khilafah” Jelas Abu Alya
Selanjutnya, Abu Alya juga mengajak seluruh umat Islam untuk sama-sama mewujudkan perubahan besar dunia menuju khilafah dengan menghadiri Muktamar Khilafah yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2013 mendatang yang bertempat di Stadion H. Dimuthala Lampineung Banda Aceh.
“Mari kita menyertakan diri kita untuk menjadi bagian dalam Muktamar Khilafah yang akan dilaksanakan pada 26 Mei mendatang. Karena dengan begitu, kita akan mampu mewujudkan Islam secara kaffah dan kesejahteraan ummat bukan lagi sebatas mimpi seperti apa yang dirasakan dalam sistem demokrasi sekarang ini” lanjutnya.
Selain itu, Darliansyah, S.Pd dalam membacakan seruan hangat Hizbut Tahrir Indonesia memaparkan bahwa Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan syariat Islam dan mengemban dakwah ke segenap penjuru dunia. Dan melalui muktamar itu, ummat Islam akan berkumpul menunjukkan arah perubahan yang semestinya adalah menuju tegaknya Khilafah. Juga umat akan menjadi motor penggerak utama perubahan dunia, termasuk di negeri ini.
Untuk itu, ikut serta ummat Islam dalam Muktamar Khilafah sudah menjadi keharusan dalam upaya mewujudkan perubahan besar dunia menuju khilafah dan muktamar khilafah dimaksud tidak hanya dilaksanakan di Aceh yang akan berlangsung akhir mei 2013 mendatang, melainkan juga dilaksanakan dikota-kota besar diseluruh Indonesia sebagaimana yang telah dilaksanakan di tiga daerah seperti, Yoqyakarta, Semarang dan Kendari.
“Alhamdulillah, pelaksanaan Muktamar Khilafah yang telah dilaksanakan di tiga daerah tersebut, telah membuktikan kepada kita semua bahwa ummat benar-benar membutuhkan Syariah dan Khilafah bukan demokrasi sampah” tutup Darliansyah.[] Musri