Workshop Akbar Muslimah Malang Raya
HTI Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Malang Raya, kembali menyelenggarakan acara besar yang akan menyadarkan umat (muslimah) Malang Raya dari belenggu sistem kufur saat ini menuju sistem terbaik yang diberikan Allah Swt. Acara yang bergenre workshop ini dihadiri 700-an muslimah se Malang Raya yang memadati gedung kesenian Gajayana. Tidak hanya ibu rumah tangga saja yang hadir, kalangan mahasiswa, akademisi seperti guru, dosen juga nampak memenuhi kursi-kursi peserta, tak ketinggalan juga para tokoh umat, ustadzah, muballighoh, dan masih banyak lagi. Workshop Akbar ini di selenggarakan pada hari ahad 5 Mei 2013.
Acara yang diisi oleh dua narasumber ustadzah Asma’ Amnina dari DPP MHTI dan ustadzah Kholishoh Dzikri DPD MHTI Malang Raya sangat menyedot perhatian peserta. Penyampaian yang lugas, tegas namun tetap cantik ini mampu membuka pikiran bahwa saat ini kita semua benar-benar membutuhkan Khilafah.
Ustadzah Asma’ Amnina sebagai pembicara pertama menyampaikan bahwa demokrasi telah gagal memenuhi aspirasi politik perempuan. Hal ini karena demokrasi adalah sistem yang tidak bisa membawa kebaikan. Demokrasi gagal menjamin kebenaran hakiki, demokrasi telah gagal memberi ruang kepada masyarakat untuk menyuarakan aspirasinya, demokrasi telah gagal menjamin hak-hak mendasar manusia, demokrasi gagal menjamin kepastian dan persamaan hukum, demokrasi juga telah gagal membuat kebijakan yang pro rakyat. Terlebih lagi demokrasi bukan berasal dari Islam. Pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat sebagai jargon demokrasi hanyalah pepesan kosong. Pada realitanya tidak akan ada kebijakan yang pro rakyat, apalagi yang memuliakan perempuan. Yang ada hanyalah rakyat semakin menderita, perempuan semakin terhina dan tertindas.
Senada dengan itu, pembicara kedua ustadzah Kholishoh Dzikri mengingatkan kepada para peserta, bahwa demokrasi bukanlah sistem terbaik. Sistem terbaik untuk seluruh umat manusia adalah sistem Khilafah. Islam adalah sistem kehidupan, sebagai sistem kehidupan, Islam akan bisa diterapkan hanya dengan institusi negara. “Kenapa harus Khilafah? Karena Khilafah adalah tuntutan aqidah, tiadanya Khilafah sama dengan ummul jara’im (induknya kejahatan/kriminalitas), adanya Khilafah sama dengan ummul faraidl (induknya kewajiban), karena dengan Khilafah kewajiban-kewajiban yang disyari’atkan Allah Swt. akan semakin mudah terlaksana. Khilafah inilah yang akan menjaga dan memudahkan perempuan. Khilafah adalah sebuah kepastian karena ia adalah janji Allah”, ungkap Kholishoh dengan penuh semangat.
Hangatnya suasana semakin menarik dengan penampilan indah nasyid Khilafah yang dipersembahkan oleh tim nasyid dari kampus UIN MALIKI Malang. Nasyid dengan syair yang indah dan penuh semangat itu, membuat beberapa peserta di belakang meneteskan air mata karena terharu dan ingin berkontribusi lebih dalam perjuangan penegakan syari’ah dalam bingkai Khilafah.
Di akhir acara kedua pembicara menghimbau agar bersama-sama memperjuangkan tegaknya kembali institusi Khilafah. Karena tidak ada harapan lagi pada sistem yang ada untuk kehidupan yang lebih baik kecuali dengan Khilafah, sistem terbaik dari Dzat Yang Maha Sempurna. Allahu Akbar……!!!!!!![]