Koran Radar Banjarmasin: Sabilal Muhtadin Penuh Sesak, Muktamar Khilafah Tak Ada Urusan Dengan Tahun Politik

BANJARMASIN — Janji Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menggalang 30 ribu massa dari seluruh penjuru Kalsel terpenuhi. Dari berbagai sudut, halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin penuh sesak, dari balita hingga yang renta.

Mengambil tema Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah, kemarin (9/5), acara ini tidak hanya menyajikan orasi, tapi juga aksi teatrikal yang dilakoni oleh para pelajar. Jauh-jauh dihadirkan Jubir HTI Ismail Yusanto dan Anggota DPP HTI Dwi Condro Triono dari Jakarta. Dus, Harry Moekti, mantan rocker terkenal itu pun menjadi pemandu acara.

“Muktamar Khilafah bukan untuk membesarkan organisasi. Ajang refreshing. Apalagi sekadar menampilkan Harry Moekti. Beliau, Insya Allah tidak akan menyanyi dalam kesempatan ini,” kata Wahyudi Ibnu Yusuf, salah seorang orator.

Sama halnya dengan banyak kegiatan HTI, muktamar ini tidak lain ajang untuk kian menegaskan ide-ide mereka selama ini. Perlawanan pada kapitalisme, demokrasi dan nasionalisme. Kembali pada syariah dan ajakan menegakkan institusi politik umat Islam, khilafah.

“Dari Maroko sampai Merauke umat Islam dibantai, miskin, terpuruk dan bertikai satu sama lain karena nasionalisme atau fanatisme mazhab. Lalu mengapa kita malah mencari solusi ke Eropa? Menengok ke Barat sembari lupa dengan Islam,” kata Dwi Condro Triono dalam orasinya.

Digelar di 31 kota di seluruh Indonesia dari 5 Mei sampai 2 Juni dengan target setengah juta peserta, Ismail Yusanto dalam jumpa persnya, menegaskan muktamar tak ada urusan dengan tahun politik, 2014.

“Apakah massa ini dipersiapkan untuk mendukung seseorang. Apalagi disebut hendak maju pemilu, lebih mustahil lagi. Anda semua tahu pendaftaran peserta pemilu sudah ditutup dan disana tidak ada HTI,” pungkasnya. (fud/yn/bin)

One comment

  1. subhanallah, Allahu Akbar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*