Ribuan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) wilayah Sumsel memadati Stadion Bumi Sriwijaya, kemarin. Mereka terlihat antusias mengikuti Muktamar Khilafah 2013 yang serentak dilaksanakan di 31 kota se-Indonesia.
Muktamar Khilafah yang mengusung tema Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah ini diisi serangkaian acara seperti aksi teaterikal, parade Al Liwa Ar Rayah, Nasyid N H Brothers, tambur, dan seni silat dari Sumatera Barat. Selain itu, juga diisi dengan bazar dan orasi atau pidato dari DPP HTI Jakarta.
“Tujuan dilaksanakannya muktamar ini karena umat kecewa dengan demokrasi. Karena itu, sangat dibutuhkan perubahan menuju khilafah dengan kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan syariat Islam dan mengembangkan dakwah ke segenap penjuru dunia,” ujar DPD I HTI Sumsel, Mahmud Jamhur SP, ditemui koran ini di sela-sela acara, kemarin (12/5).
Menurutnya, umat saat ini kecewa dengan sistem demokrasi, maka dari itu khilafah hadir untuk meluruskan dan memayungi menuju kesejahteraan umat. “Pesan utama yang disampaikan adalah bahwa umat harus turut serta dan menjadi motor penggerak utama perubahan politik di mana pun berada,” katanya.
Ia mengatakan, visi dan misi itu penting untuk terus ditegaskan dan dikokohkan, terlebih di tengah arus perubahan besar yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia. Seperti yang terjadi di Timur Tengah, juga di kawasan di Asia Tengah dan Asia selatan, Eropa, serta Amerika Serikat. “Tema perubahan ini diambil dari perubahan besar dunia menuju khilafah itu diambil, untuk mengingatkan bahwa perubahan sesungguhnya adalah sebuah keniscayaan, akan tetapi, perubahan tanpa arah yang benar tidak akan memberi manfaat, seperti yang selama ini terjadi, termasuk di negeri ini,” ungkapnya.
Melalui muktamar ini, HTI ingin menunjukkan arah perubahan yang semestinya adalah menuju tegaknya khilafah. (sumeks.co.id, 13/5/2013)