HTI Soloraya: Kenaikan BBM dan Liberalisasi Migas Adalah Bentuk Kedzaliman Penguasa

HTI Press. “ Menaikan harga BBM adalah bentuk kedzaliman Penguasa. Rakyat sudah susah mau dibikin lebih susah lagi. Mari tolak rencana kenaikan BBM buah dari liberalisasi migas di Indonesia. Solusinya terapkan syariah dan Khilafah. ” ujar Ahmad Faiz saat orasi pada aksi damai HTI Soloraya di bundaran Gladag, Solo (19/05).

Ratusan massa HTI Soloraya bersama umat menggelar aksi damai menyatakan penolakan terhadap liberalisasi migas di Indonesia. Koordinator aksi Sarwidi Abu Nouval mengatakan, akibat liberalisasi migas itulah, sumber daya alam (SDA)  negeri ini sebagian besar dikuasai asing. Maka harus dikelola sesuai syariah Islam agar SDA yang notabene milik rakyat ini digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

Pemerintah memang berencana menetapkan dan memberlakukan dua harga premium. Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk mobil berpelat hitam diusulkan naik pada Mei menjadi Rp6.500-Rp7.000 per liter. “ Jika alasannya untuk menyelamatkan APBN, sejatinya masih banyak solusi lain. Sebab anggaran subsidi BBM tidaklah seberapa dibanding pemborosan biaya birokrasi. Dalam tujuh tahun terakhir, belanja birokrasi naik lebih dari 400%, yaitu dari Rp187 triliun menjadi Rp733 triliun. Sementara pada rentang yang sama, kenaikan subsidi BBM hanya sekitar 29%. Ujar Sarwidi.

HTI Soloraya menghimbau kepada masyarakat untuk menolak liberalisasi migas karena bertentangan dengan syariah Islam dan terbukti menyengsarakan rakyat. Serta mengajak seluruh umat agar bersama-sama Hizbut Tahrir memperjuangkan syariah dan Khilafah untuk kebaikan bersama.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*