[Al-Islam edisi 658] Sekitar tujuh abad lalu, pada tahun 656 H, Hulako menghancurkan Baghdad setelah mengepungnya dengan sangat ketat. Sejumlah besar orang terbunuh, rumah-rumah, dan masjid-masjid hancur; buku-buku dan perpustakaan-perpustakaan dibakar, pertanian dan peternakan dibinasakan. Sungai Tigris menjadi saksi semua itu, airnya pun bercampur darah manusia dan tinta buku-buku … Sementara hari ini, tanpa sedikit pun rasa malu kepada Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukminin, tiran terus menumpahkan darah kaum Muslimin di al-Qushair. Tiran Syam membombardir menggunakan pesawat dan peledak-peledak panas. Partainya Iran berlomba dengan tiran Syam menggunakan rudal-rudal dan peluncur roket. Iran mengoperasikan itu dari jauh, bahkan dari dekat; mengerahkan personel dan logistik dengan kendaraan pengangkut dan pesawat… Hal itu berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu di perkampungan al-Qushair dan kebun-kebunnya, lalu rumah-rumah dan masjid-masjidnya. Tidak ada yang selamat baik manusia, pepohonan, maupun bebatuan, dari pemboman tiran dan kaki tangannya… Sungai al-Qashi yang membelah al-Qushair menjadi saksi penghancuran itu, di mana bekas-bekas pemboman, penghancuran, dan pembunuhan memenuhi airnya … Semua itu untuk menyenangkan Amerika dan sekutunya, negara Yahudi dan kaki tangannya; agar Bashar bisa tetap menjaga kepentingan kafir penjajah dan Yahudi, sampai mereka bisa mematangkan antek baru menggantikan antek lama. Bahasa tubuh tiran Syam, rezim Iran dan partainya mengatakan: Saya bergegas kepadamu Amerika agar kamu senang!
Serangan-serangan mengerikan ini terjadi dengan lampu hijau dari Amerika. Mereka beranggapan, peningkatan pembunuhan di negeri Syam dapat membuat warga Syam menerima rencana-rencana Amerika sehingga dia bisa merekayasa antek menggantikan antek lainnya, dengan mengeluarkannya di berbagai Konferensi atau perundingan yang disebutnya “solusi damai”. Maka Amerika mengembalikan bangunan rezim sekuler setelah perubahan formalistik pada aktornya. Dan karena Amerika sadar bahwa orientasi warga Syam adalah Islam, dia telah menginstruksikan garis depan dan garis belakangnya untuk menggunakan semua sarana pembunuhan dan penghancuran, serta semua jenis pembantaian untuk memaksa masyarakat agar tunduk kepada perintah-perintah dan konspirasi mereka… Begitulah, terjadinya serangan-serangan brutal ini…
Seorang muslim bisa memahami kedengkian tiran Syam terhadap kaum Muslimin dan Islam. Dia memang bangga rezimnya adalah rezim sekuler musuh Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukminin. Akan tetapi, rezim di Iran dan partainya di Lebanon mengatakan Islam dan keislaman… Lalu bagaimana bisa mereka berserikat dengan rezim sekuler, bahkan bersaing dengannya dalam membunuh kaum Muslimin, membombardir masjid-masjidnya dan membunuhi wanita dan anak-anak? Tidakkah mereka membaca firman Allah jika mereka beriman?
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ﴾
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (TQS ash-Shaff [61]: 2)
Atau, mereka itu seperti yang difirmankan oleh Allah SWT:
﴿يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ﴾
Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (TQS Ali Imran [3]: 167)
Akhirnya kita menyaksikan paradoks, orang berakal disebut pengecut. Paradoks yang membuat mendidih darah di urat nadi setiap orang yang memiliki mata dan penglihatan. Entitas Yahudi telah pencaplok Palestina, Golan, dan membom instalasi-instalasi vital di Suria, tapi rezim membalasnya dengan membom orang-orang tua, wanita, dan anak-anak di Suria! Partainya Iran mengatakan, membantu rezim Bashar dalam membebaskan Golan dari najis Yahudi, tapi justru membantu diktator dalam menghancurkan al-Qushair dan membebaskannya dari kesucian Islam dan warganya! Sementara, Iran mengancam entitas zionis, namun kemudian ancamannya itu menjadi api terhadap al-Qushair dan daerah lainnya di Syam, dan sebaliknya tetap dingin dan damai terhadap entitas Yahudi yang mencaplok Palestina dan Golan!
Sungguh al-Qushair dibombardir dari segala penjuru. Musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya berkumpul menyerangnya. Orang-orang sekuler yang dibanggakan tiran Syam, orang-orang munafik yang mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak ada di hatinya, mereka mengucapkan Islam dan menyimpan permusuhan kepada pemeluk Islam. Mereka semua bersaing dalam menghancurkan al-Qushair baik manusia, pohon maupun bebatuannya … Semua itu terjadi, sementara pasukan rezim-rezim tidak bergerak untuk menolong al-Qushair. Mereka tidak terpengaruh oleh firman Allah:
﴿وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ﴾
jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan (TQS al-Anfal [8]: 72)
Akan tetapi, rezim-rezim itu hanya memonitor pemboman dan penghancuran dan menghitung syuhada dan korban luka, tidak peduli dengan teriakan anak-anak yatim dan para ibu yang anaknya mati. Bahkan seolah-olah dengan tidak sabar menunggu penghancuran al-Qushair dan bumi Syam lainnya! Yang menyakitkan hati, pasukan ini tetap saja terikat di baraknya menaati penguasa dalam pengkhianatan, kefasikan dan kezalimannya …menaati rezim-rezim yang melantunkan puja puji kepada Amerika, menumpahkan darah suci untuk menyenangkan Amerika dan sekutunya! Tidak adakah di tengah pasukan itu seorang cerdas yang hatinya terbuka dan tertunjuki, lalu menggulingkan rezim-rezim pengkhianat dan bertolak sebagai komandan resimen atau brigadenya dan menolong warga dan saudara-saudaranya? Apakah tidak ada orang yang cerdas itu?
Akan tetapi, di al-Qushair ada singa-singa yang melawan pemboman berkelanjutan, yang di dalamnya diktator menggunakan semua jenis senjata yang sampai kepadanya dari garis depan Amerika: Rusia dan Iran. Mereka melawan dengan senjata yang tidak sampai 1 % dari senjata musuhnya. Akan tetapi mereka melawan dengan hati seorang mukmin yang agung dan lisan jujur yang mengatakan kebenaran, “Kemenangan atau Syahid”, dalam membalas serangan terhadap agama, kehormatan, jiwa dan rumah-rumah mereka … Singa dalam menghadapi diktator di sekitar mereka. Singa-singa pada zaman tikus menceritakan kecongkakan Assad! Dan sungguh singa al-Qushair niscaya dimenangkan di dunia dan akhirat, insya’ Allah. Semua perkara seorang mukmin merupakan kebaikan dan kesudahan yang baik untuk orang-orang bertakwa.
Sungguh laknat al-Qushair akan menimpa diktator Syam, rezim Iran, dan partainya di Lebanon. Darah-darah suci yang mereka tumpahkan akan menghancurkan peraduan mereka sepanjang malam dan di ujung siang, sampai datang ketetapan Allah dan ketetapan Allah pasti berlaku… Hingga seandainya mereka menghancurkan al-Qushair sekali pun, mereka tidak akan meraih kecuali kehinaan di dunia, dan sungguh azab akhirat lebih besar seandainya mereka mengetahui.
﴿فَأَذَاقَهُمُ اللَّهُ الْخِزْيَ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ﴾
Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui. (TQS az-Zumar [39]: 26)
Mereka akan binasa seperti kelompok mereka sebelumnya. Dahulu, Hulako dan kelompoknya telah dibinasakan. Setelah menghancurkan Khilafah di Baghdad dan beranggapan telah mencapai apa yang dituju, binasalah dia. Khilafah kembali dan bersinar kembali di Kairo dan di Istanbul.
﴿وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ﴾
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (TQS Ali ‘Imran [3]: 140)
Sungguh Hizbut Tahrir menegaskan kalimat kebenaran yang disabdakan Rasulullah Saw kepada Ka’ab bin ‘Ujrah berabad-abad lalu di dalam hadits shahih yang dikeluarkan oleh al-Hakim di Mustadrak ‘alâ ash-Shahihayn:
:«أَعَاذَكَ اللَّهُ يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ» قَالَ: وَمَا إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ؟ قَالَ: «أُمَرَاءُ يَكُونُونَ مِنْ بَعْدِي لَا يَهْتَدُونَ بِهَدْيِي وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي، فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَأُولَئِكَ لَيْسُوا مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُونَ عَلَيَّ حَوْضِي، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُولَئِكَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ وَسَيَرِدُونَ عَلَيَّ حَوْضِي»
“Semoga Allah menjagamu ya Ka’ab bin ‘Ujrah dari imârah as-sufahâ’”. Ka’ab berkata, “Apakah imârah as-sufahâ’ itu?” Rasul bersabda, “Para pemimpin yang ada sesudahku. Mereka tidak mengambil petunjukku dan tidak berjalan dengan sunnahku. Siapa saja yang membenarkan kebohongannya dan menolong kezalimannya, maka mereka itu bukan golonganku dan aku bukan dari golongan mereka dan mereka tidak akan mengikutiku menikmati telaga (surga). Dan siapa saja yang tidak membenarkan kebohongannya dan tidak membantu kezalimannya, maka mereka itu bagian dari golonganku dan aku bagian dari mereka dan mereka akan mengikutiku menikmati telaga (surga)
Hadits tersebut dikeluarkan oleh banyak orang dari Ashhab as-Sunan. Maka siapa saja yang menolong penguasa zalim dan membenarkan kebohongannya, apapun mazhabnya baik hanafi, maliki, syafi’iy, hanbali, zaidi, ja’fari atau abadhi, maka hadits Rasul Saw berlaku atasnya. Kalimat “Mereka itu bukan golonganku dan aku bukan dari golongan mereka dan mereka tidak akan mengikutiku menikmati telaga (surga)”, menunjukkan besarnya dosa mereka.
Sungguh Hizbut Tahrir yang mengimani firman Allah SWT:
﴿هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ﴾
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim (TQS al-Hajj [22]: 78)
mengatakan kebenaran, dan tidak takut di jalan Allah kepada celaan orang-orang yang suka mencela, dengan izin Dzat yang Mahakuat lagi Maha Perkasa. Hizbut Tahrir menyampaikan kepada mereka yang telah dan sedang membantu diktator Syam, agar kembali kepada akal sehatnya dan menebus keburukannya, serta menyesal sebelum penyesalan dan taubat tiada berguna, maka apakah mereka memperhatikan?
﴿إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (TQS Qaf [50]: 37)
10 Rajab 1434 / 20 Mei 2013
Hizbut Tahrir