Jawab Soal Seputar Politik Amerika di Irak

بسم الله الرحمن الرحيم

Rangkaian Jawaban Syaikh al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir Terhadap Pertanyaan-pertanyaan di Akun Facebook Beliau

 

Jawab Soal Seputar Politik Amerika di Irak

Kepada Samir Abu Umar (Samer Abu Omar)

 

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Apakah yang terjadi di Irak berasal dari perbuatan Amerika untuk menyempurnakan rencana-rencana pemecahan Irak, ataukah permainan Eropa untuk melemahkan Amerika, atau merupakan gerakan dalam negeri? Mohon penjelasannya dan semoga Allah memberi Anda balasan yang lebih baik.

 

Jawab:

Wa ‘alaikum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuhu.

Politik Amerika di Irak sejak AS memaksakan sanksi larangan udara atas utara Irak “wilayah Kurdistan” pada tahun 1991, mengharuskan pemecah-belahan persatuan Irak. Sejak tanggal itu, Kurdistan Irak menjadi semi negara. Ketika AS menduduki Irak tahun 2003, AS menghadirkan antek-anteknya bersamanya di atas tank-tank AS, dan mereka itu terpisah-pisah menurut kelompok dan mazhab … Kemudian penguasa Amerika, Bremer, ditetapkan untuk Irak. Ia menetapkan benih pembagian pemerintahan dan kedaerahan … dan berikutnya dibangunlah konstitusi yang mengusung perpecahan negara. Ditetapkanlah kepala negara seorang Kurdi, ketua Parlemen seorang sunni, dan ketua kabinet seorang Syiah … Begitulah langit di Irak disiapkan untuk perpecahan atas nama kedaerahan.

Atas dasar itu, maka bisa dikatakan bahwa apa yang terjadi di Irak yang berupa perpecahan adalah tegak di atas benih-benih pembagian pemerintahan dan kedaerahan yang ditanam oleh Amerika selama pendudukannya atas Irak. Setelah itu, alat-alat Amerika di Irak berkomitmen terhadap hal itu. Komitmen merawat benih-benih ini, pohon-pohonnya dan buah-buahnya dengan pupuk dan air…!

Sesungguhnya yang wajib bagi umat ini adalah memahami bahwa persatuan dan kesatuannya adalah fardhu, dan bahwa umat ini adalah umat yang satu, dan wajib memiliki satu negara, satu penguasa. Hal itu bukan hanya di Irak saja, akan tetapi di seluruh negeri kaum Muslimin. Umat wajib bernaung di bawah rayah al-‘Uqab, Rayah Rasulullah saw, rayah al-Khilafah ar-Rasyidah yang kita mohon kepada Allah SWT agar kembalinya al-Khilafah ar-Rasyidah itu dalam waktu dekat, dan Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

 

Saudaramu, ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

12 Rajab 1434 – 22 Mei 2013

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*