بسم الله الرحمن الرحيم
(Rangkaian Jawban asy-Syaikh al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau)
Jawab Soal Seputar Penggunaan Panji al-‘Uqab dan al-Liwa oleh Khulafa’ ar-Rasyidin Kepada al-Watsiq Binashrillah
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Apakah dinyatakan bahwa Khulafa’ ar-Rasyidin meninggikan rayah al-‘Uqab dan al-Liwa’? Apakah hal itu dinyatakan di dalam atsar? Barakallah fikum.
Jawab:
Wa ‘alaikum as-salam wa rahmatullah wa barakatuhu.
Benar ya Akhi, dahulu Khulafa’ ar-Rasyidin menggunakan rayah al-‘Uqab dan al-Liwa’. Sedangkan dalil-dalil atas hal itu, adalah apa yang dinyatakan berasal dari Rasulullah saw bahwa rayah beliau adalah al-‘Uqab dan Liwa’ beliau berwarna putih. Diantara dalil-dalil itu:
- An-Nasai di Sunan al-Kubra, dan at-Tirmidzi telah mengeluarkan dari Jabir:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «دَخَلَ مَكَّةَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ»
Bahwa Nabi saw masuk ke Mekah dan Liwa’ beliau berwarna putih
Ibn Abiy Syaibah di Mushannaf-nya mengeluarkan dari ‘Amrah ia berkata:
«كَانَ لِوَاءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْيَضَ»
Liwa Rasulullah saw berwarna putih
- Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasai di Sunan al-Kubra telah mengeluarkan dari Yunus bin Ubaid mawla Muhammad bin al-Qasim, ia berkata: Muhammad bin al-Qasim mengutusku kepada al-Bara’ bin ‘Azib bertanya tentang rayah Rasulullah saw seperti apa? Al-Bara’ bin ‘Azib berkata:
«كَانَتْ سَوْدَاءَ مُرَبَّعَةً مِنْ نَمِرَةٍ»
Rayah Rasulullah saw berwarna hitam persegi panjang terbuat dari Namirah
- At-Tirmidzi dan Ibn Majah telah mengeluarkan dari Ibn Abbas, ia berkata:
«كَانَتْ رَايَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ، وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضَ»
Rayah Rasulullah saw berwarna hitam dan Liwa beliau berwarna putih
- Ibn Abiy Syaibah telah mengeluarkannya di Mushannaf-nya dari al-Hasan, ia berkata:
«كَانَتْ رَايَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ تُسَمَّى الْعُقَابَ»
Rayah Nabi saw berwarna hitam disebut al-‘Uqab.
Ini sudah cukup menjadi dalil bahwa Khulafa’ ar-Rasyidin telah meneladani Rasulullah saw menggunakan ar-Rayah dan al-Liwa tersebut. Mereka tidak meninggalkan satu perkara yang telah diumumkan oleh Rasul saw ditengah mereka kecuali mereka lakukan. Tidak ada keperluan terhadap tambahan pembahasan tentang ar-Rayah dan al-Liwa’ pada masa Khulafa’ ar-Rasyidin. Hal itu karena dua hal:
Pertama, bahwa hukum syara’ itu diambil dari Rasul saw.
Kedua, Khulafa’ ar-Rasyidin itu mereka tidak meninggalkan satu perkara yang sudah diketahui luas dilakukan oleh Rasulullah saw seperti ar-Rayah dan al-Liwa’ tersebut.
Saudaramu
‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
15 Rajab 1434
25 Mei 2013