Perubahan Dunia Menuju Khilafah

Selama bulan Mei hingga Juni 2013 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyelenggarakan perhelatan akbar yakni Muktamar Khilafah (MK) dengan mengusung tema “Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”. Sebelumnya  MK sudah dilakukan di 30 kota besar di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Puncaknya adalah di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Ahad (2/6/2013).

MK di Jakarta ini akan dihadiri 120 ribu peserta. Mengapa MK megambil tema “Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah?” tentu ada kaitannya dengan persoalan yang terjadi di negeri ini dan di dunia. MK itu sendiri diselenggarakan sebagai momentum untuk mengokohkan visi dan misi perjuangan umat untuk tegaknya kembali kehidupan Islam. Misi ini sangat penting untuk ditegaskan, apalagi ditengah arus perubahan besar yang terjadi di dunia.

Pada Muktamar Khilafah kali ini, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ustadz Ismail Yusanto menyampaikan seruan kepada seluruh kaum Muslimin untuk ikut berjuang untuk menegakkan khilafah. Sungguh, ini adalah perjuangan mewujudkan kewajiban yang agung, bahkan termasuk kewajiban paling agung, min a’zham al-wâjibât. Maka pahala yang akan diberikan kepada pelakunya juga amat besar.

Problematika kaum muslimin di berbagai penjuru dunia saat ini tidak bisa diselesaikan oleh sistem yang ada saat ini. Umat Islam di dunia saat ini berada dalam dekapan penderitaan setiap harinya. Amerika dan Barat justru membiarkan kondisi tersebut. Mereka diam seribu bahasa menyaksikan penderitaan kaum muslimin.

 

Ada pelajaran penting dari kondisi yang terjadi kini di dunia, umat ini membutuhkan perubahan untuk menyelesaikan semua permasalahan ini. Tentu saja perubahan yang diharapkan tidak bisa terjadi tanpa adanya kesadaran tentang ‘amru adh-dharuuriy”(urusan yang sangat urgent) kaum muslim yaitu untuk segera menegekkan syariah secara kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Saat ini  kaum muslim mulai menyadari bahwa ketiadaan kehidupan islami yang di dalamnya diterapkan syariah Islam oleh Negara adalah suatu kesalahan. Ketiadaan khilafah Islam adalah pangkal dari segala malapetaka, dan itu sudah terbukti dengan berbagai macam permasalahan yang membelit kaum muslim dunia.

Kita mesti berubah, tapi tidak cukup hanya berubah. Harus perubahan yang terarah. Perubahan yang salah arah pasti akan mendatangkan nestapa. Hanya perubahan yang benar saja yang akan membawa kita kepada kebaikan, keadilan, kedamaian, kesejahteraan, dan keridhoan Allah Subhanahu Wa Ta’aala. 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*