Sebagaimana diberitakan www.dailymail.co.uk, David Cameron pada hari ini memerintahkan tindakan keras terhadap ekstremisme di sekolah-sekolah menyusul pembunuhan terhadap seorang tentara, Lee Rigby.
Para menteri di bidang pendidikan dan ekonomi telah diperintahkan untuk meningkatkan upaya membasmi kelompok yang mengungkapkan pandangan ekstrem di sekolah-sekolah dan universitas-universitas.
Perdana Menteri bersidang dengan gugus tugas yang baru dibentuk untuk menanggulangi penyebaran pandangan ‘beracun’ yang dapat menyebabkan terjadinya tindak kekerasan di jalan-jalan Inggris.
Para menteri senior yang berkaitan dengan keamanan, pendidikan, pemerintah daerah dan keagamaan bertemu di Downing Street untuk memberi tanggapan resmi terhadap ancaman radikalisasi.
Dalam suatu pernyataan kepada House of Commons, Cameron mengatakan hal ini penting untuk mengambil pelajaran dari serangan terhadap tentara di Woolwich.
Dia mengatakan kepada anggota parlemen: “Mereka yang melakukan kejahatan yang tidak berperasaan dan menjijikkan dan berusaha untuk membenarkan tindakan mereka dengan ideologi ekstremis yang penyimpang dan menyimpangkan Islam untuk menciptakan budaya sebagai korban dan membenarkan kekerasan.
“Kita harus menghadapi ideologi ini dalam segala bentuknya.”
Cameron, yang memimpin pertemuan pertama gugus tugas baru di Downing Street, mengatakan Strategi Pencegahan Pemerintah telah menutup website-website dan membantu orang-orang yang rentan terhadap radikalisasi.
Sejak 2011, lebih banyak penceramah yang dianggap menyebarkan kebencian telah diusir dari Inggris dibandingkan sebelumnya. Dan 5.700 barang terorisme telah dibuang dan hampir 1.000 lebih website yang memiliki hosting di luar negeri diblokir.
Tapi dia mengisyaratkan bahwa ia akan mencoba untuk menghidupkan kembali UU Komunikasi Data – yang dijuluki ‘bab pengintai ‘- untuk memberikan layanan keamanan lebih besar untuk bisa melacak web dan menggunakan telepon.
Cameron menambahkan: “Jelas bahwa kita perlu berbuat lebih banyak. Ketika pemuda lahir dan dibesarkan di negara ini menjadi radikal dan berubah menjadi pembunuh, kita harus mengajukan beberapa pertanyaan sulit tentang apa yang terjadi di negara kita.
“Hal ini seolah-olah ada conveyor belt bagi sebagian pemuda untuk melakukan radikalisasi yang telah meracuni pikiran mereka dengan ide-ide yang sakit dan sesat”, katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan: “Kita perlu membongkar proses ini pada setiap tahap – di sekolah, perguruan tinggi, universitas, di internet, di penjara, dimanapun hal itu terjadi ‘
Pertemuan Satgas ini dihadiri oleh para menteri termasuk Deputi PM Nick Clegg, Kanselir George Osborne, Menteri Dalam Negeri Theresa May, Menteri Hukum Chris Grayling, Menteri Agama Baroness Warsi dan Menteri Kebijakan Oliver Letwin.
Pertemuan telah sepakat bahwa ‘diperlukan usaha untuk mengatasi ekstremisme, bukan hanya kekerasan ekstremisme, terutama mengingat terjadinya pembunuhan mengerikan Lee Rigby di Woolwich’, kata seorang jurubicara.
Secara khusus, Sekretaris Pendidikan Michael Gove dan Menteri Pendidikan David Laws ‘melihat adanya pandangan ekstrem di sekolah-sekolah dan badan-badan amal’ dan Sekretaris Ekonomi Vince Cable akan meneliti cara-cara membasmi ‘ekstremisme’ di perguruan-perguruan tinggi.[]reza