Sungguh, Hizbut Tahrir tengah menyeru kalian, wahai kaum Muslim, agar kalian memenuhi seruan Allah SWT, untuk tidak mengikuti jalan apapun, selain jalan Allah SWT:
(قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ)
“Katakanlah (Muhammad), ‘Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik’.” (QS. Yusuf [12] : 108).
Juga, agar kalian tidak berhukum, kecuali dengan syariah (hukum) Allah SWT dalam setiap permasalahan diperselisihkan di antara mereka:
(فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)
“Maka demi Tuhan-mu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’ [4] :65).
Dan hendaklah kalian, wahai kaum Muslim, beraktivitas bersama kami (Hizbut Tahrir) untuk mengembalikan kehidupan Islam di bumi ini, dengan menegakkan Khilafah Rasyidah ke-2 yang tegak di atas metode kenabian; serta membaiat Al-Alim Al-Jalil Atha’ Abu Rusytah, Amir Hizbut Tahrir sebagai Khalifah untuk menjalankan semua yang Allah turunkan, dimana dengannya kaum Muslim akan berlindung, dan di belakangnya kaum Muslim akan berperang.
«وَإِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ»
“Sesungguhnya, Imam (Khalifah) itu tidak lain adalah tameng (perisai), yang di belakangnya umat berperang, dan dengannya umat berlindung.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 4/6/2013.