HTI Press. Puluhan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Banda Aceh melakukan konvoi menolak kenaikan harga BBM di Bundaran Simpang Lima, pada Selasa sore (11/6/2013).
Dalam aksinya, HTI Banda Aceh dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM yang kembali digagas oleh Pemerintah Pusat karena dianggap menzalimi rakyat.
“Kebijakan menaikkan harga BBM sesungguhnya adalah untuk menyukseskan liberalisasi pada sektor hulu dan hilir. Liberalisasi migas adalah upaya memberikan penguasaan yang lebih besar kepada swasta Asing untuk mengelola sumber daya alam Indonesia dan pengurangan peran negara, yang sejatinya bertugas mengelola sumber daya alam yang sepenuhnya milik rakyat,” ungkap DPD I HTI Provinsi Aceh, Ferdiansyah Sofyan dalam pers rilisnya.
Kebijakan menaikkan harga BBM, lanjutnya, jelas akan sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat karena pengguna terbanyak BBM adalah dari kalangan rakyat kelas menengah ke bawah. Selain tentu saja, pemerintah melakukan hal tersebut untuk memenuhi tuntutan pihak Asing dalam merampok kekayaan alam negeri ini.
Untuk itu, HTI menghimbau agar kebijakan kapitalistik yang menyengsarakan rakyat harus segera dihentikan. Karena akan dapat memicu revolusi sosial seperti yang tengah terjadi di Timur Tengah sekarang.
“Sebagai gantinya, migas dan SDA yang lainnya dikelola sesuai dengan tuntutan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim dan non muslim. Jalannya hanya dengan melalui penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Rasyidah ala minhajjin nubuwwah.”
Selain membagikan selebaran pernyataan sikap HTI Banda Aceh terhadap penolakan rencana kenaikan harga BBM, aksi konvoi juga diiringi oleh orasi di sepanjang jalan. Direncanakan, aksi konvoi menolak kenaikan harga BBM akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 11 s/d 13 Juni 2013. Dan akan diakhiri dengan aksi longmarch dari Masjid Raya Baiturahman hingga Gedung DPR Aceh pada hari Jum’at tanggal 14 Juni 2013. []infokom hti banda aceh