HTI Press. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Aceh kembali melakukan aksi menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM, Jumat (14/6) siang. Ratusan massa tersebut longmarch dari depan Masjid Raya Baiturrahman menuju kantor DPRA.
Di dalam aksinya, massa menyeru masyarakat agar menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan lagi harga BBM. Karena HTI menganggap kebijakan tersebut zalim lagi khianat, yang sejatinya adalah pesanan dari asing.
Dalam orasi pertama, Ketua Lajnah Mahasiswa HTI Aceh Akmal Setyawan Jodi Saputra mengkritik sejumlah alasan yang diutarakan pemerintah untuk memuluskan terkait rencana kenaikkan harga BBM tersebut. Seperti subsidi yang membebani APBN dan pembagian subsidi yang dianggap tak adil.
Akmal menjelaskan bahwa masalah sebenarnya bukanlah subsidi yang membebani APBN. Namun, yang sejatinya membebani APBN adalah tingginya hutang dan pemborosan APBN yang dilakukan pemerintah.
Ironisnya, lanjut Akmal, pemerintah tak pernah mengeluhkan subsidi untuk para kapitalis atau perusahaan asing, mulai subsidi pajak atau yang disebut dengan tax holiday, Subsidi BLBI yang besarnya Rp 144 triliun, Dana Rekapitulasi Perbankan hampir Rp 500 triliun, penyelamatan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.
Pemerintah juga memberikan bantuan dana dari APBN-P Tahun 2012 sebesar 1,3 T untuk korban Lumpur Lapindo yang seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan tetapi diambil alih/disubsidi oleh Pemerintah.
Padahal Pemilik Grup Lapindo adalah salah satu dari 40 orang terkaya di Indonesia. Namun, dia justru diberi bantuan atau subsidi dari APBN untuk kasus Lapindo sejak tahun 2007 sampai saat ini mencapai Rp 7,2 T. “Ironisnya, grup perusahaan tersebut sempat menunggak atau menggelapkan pajak,” ungkapnya.
Akmal juga menambahkan bahwa ternyata BLSM juga diambil anggarannya dari utang negara kepada ADB dan Bank Dunia. “Karena itulah tahun ini utang pemerintah terus membengkak.”
Menurut panitia, aksi ini merupakan aksi klimaks dari aksi konvoi yang dilakukan HTI Banda Aceh sebelumnya secara berturut-turut, yang dimulai pada hari Selasa (11/6) lalu. []infokom hti banda aceh