Kajian Cermin Wanita Sholihah Spesial Muktamar Khilafah Jakarta “Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”
HTI Press. DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Bengkulu menyelenggarakan Kajian Cermin Wanita Sholihah (KCWS) pada Ahad 9 Juni 2013 dengan mengangkat tema Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah.
Acara ini merupakan refleksi dari Muktamar Khilafah (MK) yang diselenggarakan oleh HTI di berbagai daerah yang puncaknya digelar di Gelora Bung Karno Jakarta pada 2 Juni 2013 lalu. Dalam diskusi interaktif yang dipandu drg. Eka Dewi dengan Narasumber Ketua Dewan Pimpinan Pusat MHTI Ustadzah. Ir. Ratu Erma R, menjelaskan bahwa latar belakang dilaksanakannya moment besar ini adalah sebagai bagian dari umat, HTI ingin mengokohkan visi misinya bersama ummat untuk menggelorakan perubahan besar menuju tegaknya khilafah.
Terlebih Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, maka HTI ingin menunjukkan pada dunia bahwa arah perubahan yang semestinya adalah menuju tegaknya Khilafah. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa ummat harus turut serta dan semestinya menjadi motor penggerak utama perubahan politik dimanapun ia berada, termasuk di negeri ini karena hal ini merupakan kewajiban bagi setiap kaum muslim.
Di berbagai Negara, kaum muslim dan bahkan non muslim telah merespon perjuangan Hizbut Tahrir dalam memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam dalam naungan Khilafah. Meskipun tantangan perjuangan tersebut berbeda-beda antara Negara yang satu dengan yang lainnya. Namun jika ditarik benang merah, bahwa penyebab keterpurukan kaum muslim saat ini adalah karena diterapkannya sistem Demokrasi-Kapitalis dengan liberalisasi (kebebasannya) serta nilai- nilai Nasionalisme yang membuat kaum muslim akhirnya tidak berada dalam kondisi terbaiknya sebagaimana dalam janji Allah di QS. Ali Imran 110. Hanya karena alasan Nasionalisme, maka kaum muslim di Indonesia tidak bisa membantu saudara seakidahnya di Rohingnya yang telah dihinakan dan dibantai.
Menurut Ustadzah. Ir. Ratu Erma R, hanya dengan menerapkan Islam secara kaaffah dalam naungan Khilafah-lah maka setiap persoalan yang dihadapi kaum muslim akan terselesaikan. Perubahan hakiki yang benar adalah 4 perubahan (menjadikan kedaulatan di tangan syara’, mengembalikan kekuasaan di tangan ummat, menjadikan hak adopsi hukum hanya pada Khalifah, serta menyatukan kaum muslim dengan satu pemimpin yaitu Khalifah).
Terakhir, Ustadzah. Ir. Ratu menyeru pada para peserta yang hadir agar para muslimah di Bengkulu merapatkan barisan menguatkan silaturahiim untuk memperjuangkan syariah-khilafah, menambah wawasan dengan mengkaji Islam, serta mendakwahkannya ke tengah-tengah masyarakat. Peserta dengan antusias merespon seruan Ketua DPP MHTI dengan berbagai pertanyaan, bahkan ada peserta yang ingin dibina oleh MHTI.