Kelompok Hezbollah Lebanon dikabarkan tengah melatih 80.000 orang sebagai persiapan untuk merebut kota Aleppo, yang kini masih dikuasai pemberontak Suriah.
Menurut laporan harian The Sunday Times, seorang komandan Hezbollah mengatakan, para pejuang anggota Pasukan Pertahanan Nasional Suriah (NDF) sudah dilatih cara bertempur “dari jalan ke jalan”.
Harian ini menambahkan, selain anggota Hezbollah, sejumlah anggota Garda Revolusi Iran juga memberi pelatihan militer.
Seorang komandan Hezbollah mengatakan, organisasi itu tidak akan mengerahkan pejuangnya ke Aleppo. Hezbollah, kata komandan itu, hanya akan menyediakan dukungan taktik untuk pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad.
“Pertempuran Aleppo akan dilakukan pejuang NDF dan pasukan Suriah. Hezbollah hanya menyediakan supervisi dan nasihat taktik dan bagaimana cara koordinasi dan melakukan serangan,” kata seorang komandan Hezbollah seperti dikutip Sunday Times.
“Hezbollah hanya memberikan para komandan dan pakar taktiknya untuk merencanakan serangan bersama para komandan militer Suriah,” tambah dia.
Serangan ke Aleppo bertujuan untuk memukul mundur pemberontak yang selama ini menguasai kota terbesar kedua di Suriah itu.
Awal bulan ini, pasukan Al-Assad berhasil merebut kota Qusayr yang strategis dari tangan pemberontak setelah mendapat bantuan dari milisi Hezbollah.
Alhasil, merebut kembali Aleppo diyakini akan semakin memperkuat posisi pasukan dan menambah kesan bahwa Assad memenangkan perang. (kompas.com, 17/6)