Subsidi BBM Dinikmati Orang Kaya? Itu Bohong!
HTI Press. Banjarmasin. Alasan pemerintah pusat menaikkan harga BBM karena banyak orang kaya menikmati subsidi BBM dinilai sebagai kebohongan publik. Penilaian tersebut disampaikan Humas Hizbut Tahrir Indonesia, Hidayatul Akbar kepada wartawan, seusai aksi “Menolak Kenaikan Harga BBM”, Minggu (16/6). Menurutnya berdasarkan hasil Sensus Ekonomi Nasional Tahun 2012 menunjukkan bahwa pengguna BBM sebesar 65 persen adalah rakyat kelas bawah dan miskin, 27 persen rakyat kelas menengah, 6 persen rakyat menengah ke atas dan hanya 2 persen orang kaya. Selain itu, dari total jumlah kendaraan di Indonesia yang mencapai 53,4 juta pada tahun 2010, sebanyak 82 persen diantaranya merupakan kendaraan roda dua yang kebanyakan dimiliki oleh rakyat kelas menengah bawah.
“Data tersebut menunjukkan pengguna BBM lebih banyak orang miskin,” katanya.
Hidayatul Akbar khawatir kebijakan tersebut akan semakin menyengsarakan rakyat. Apalagi kenaikan harga BBM ini menjelang tahun ajaran baru dan bulan Ramadhan. Dirinya berharap pemerintah pusat dapat membatalkan rencana menaikkan harga BBM ini karena dampaknya akan lebih menyengsarakan rakyat.
Aksi Menolak Kenaikan Harga BBM ini diikuti sekitar 800-an massa HTI Kalsel. Mereka berjalan kaki memulai aksi menolak kenaikan harga BBM dari halaman samping mesjid raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin menuju jalan A. Yani km 1–jalan Kolonel Soegiono–Jalan Pangeran Samudra–Jalan Lambung Mangkurat dan berhenti di halaman depan mesjid raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
Sepanjang jalan, massa HTI Kalsel terus meneriakkan yel-yel penolakan kenaikan harga BBM. Mereka membawa poster yang bertuliskan “BBM Naik, Kebohongan Untuk Rakyat”, “Pihak Asing Untung, Rakyat Buntung”, spanduk dan peralatan dapur seperti panci, jirigen dan wajan yang menunjukkan dampak kenaikan harga BBM akan menaikkan harga kebutuhan hidup lainnya sehingga kebijakan ini akan menyengsarakan rakyat.
Aksi HTI Kalsel menolak kenaikan harga BBM menghadirkan orasi yang disampaikan oleh aktivis HTI Kalsel, Sutarto, Ketua DPD I HTI Kalsel Baihaqi Al-Munawar dan Humas HTI Kalsel Hidayatul Akbar. Aksi berjalan tertib dan mereka membubarkan diri secara teratur. (Dini/MMC Kalsel).