Bincang Muslimah MHTI Jateng : “Dukungan Umat terhadap Penerapan Syariah”
HTI Press. Jumat, 21/06/2013. Muslimah Hizbut Tahrir DPD 1 Jawa Tengah menggelar acara Bincang Muslimah dengan insan media dan intelektual di Elryna Restaurant, Semarang. Tema yang dibincangkan yaitu Dukungan Umat Terhadap Penerapan Syari’ah, mendapatkan apresiasi dari peserta yang hadir. Fathiya, salah satu peserta, dengan penuh antusias menyatakan “saat ini masalahnya bukan mengapa syari’ah ditegakkan, tapi kapan akan tegak” ujarnya. Menurut wartawati media online Menaranews.com ini, urgensi penerapan syariah sudah sangat jelas dalam Al Quran, HTI sangat konsisten dalam menyuarakan syariah dan khilafah sehingga umat semakin mengenal syariah dan khilafah. Sementara itu Endah Prapti Lestari, Dosen Universitas Negeri Semarang, menyampaikan testimoninya tentang Muktamar Khilafah 2013 yang dihadirinya. “Saya sangat terharu menyaksikan momen yang sangat berharga tersebut, dimana umat berkumpul dalam jumlah besar menyuarakan syariah dan khilafah.
Ketua MHTI DPD 1 Jawa Tengah, Ratih Respatiyani, menyampaikan bahwa syari’ah dapat ditegakkan dengan dua kekuatan, yaitu kekuatan ide dan kekuatan umat. Saat ini umat Islam di Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya semakin merindukan tegaknya syariah. Sebagaimana data yang diungkap PEW Research Center bahwa 72 % muslim Indonesia inginkan syariah. Selanjutnya menurut Ratih, antusiasme umat menghadiri Muktamar Khilafah yang digelar HTI sepanjang bulan Mei-Juni 2013 mengkonfirmasi survei PEW bahwa arus dukungan umat terhadap penerapan syariah semakin menguat. Ratih menegaskan agar perubahan terjadi secara berkesinambungan diperlukan upaya untuk mendakwahkan Islam secara jelas, menyeluruh dan mendalam. Melalui kekuatan dakwah Islam yang menyeluruh tersebut akan memunculkan kesadaran di tengah umat untuk turut memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah sebagai konsekuensi keimanan.
Acara diakhiri dengan ajakan Siti Sholihat selaku pemandu diskusi kepada para peserta untuk melakukan perubahan pemikiran di tengah umat secara intens, terutama yang berkaitan dengan profesi. Endah selaku intelektual segera menyambut, untuk mendorong kalangan intelektual agar membawa perubahan ke arah Islam sebagai rahmatan lil alamin.