Media Gathering Banyumas
HTI Press. Selasa, 25 Juni 2013 Muslimah HTI DPD II Banyumas menyelenggarakan Gathering Insan Media di RM. Leko Komplek GOR Satria Purwokerto. Acara mengambil tema “Kamuflase Dibalik Penyelenggaraan Miss World 2013”. Gathering Insan media dimaksudkan untuk mengajak kalangan insan media menolak rencana penyelenggaraan miss world 2013 di Indonesia.
Diskusi yang dipimpin oleh Ustadzah Ummu Rayyan, SP, dihadiri oleh perwakilan media cetak dan elektronik yang ada di Banyumas yaitu Radar Banyumas dengan skala opini sampai ke BarlingmascaKed, SatelitPos skala Purwokerto, Suara Merdeka dengan skala opini Jawa Tengah, dan media elektronik Mafaza Fm yang merupakan media elektronik Islam serta pengurus Lajnah MHTI Banyumas.
Materi diawali dengan ta’aruf masing-masing peserta. Kemudian dipaparkan sekilas tentang Hizbut Tahrir dan perjuangannya. Materi disambung dengan hasil pelaksanaan Muktamar Khilafah di 31 Propinsi di Indonesia maupun di luar negeri. Semuanya bertujuan menyadarkan umat dari kerusakan sistem demokrasi yang diterapkan saat ini di seluruh negeri kaum muslimin yang membawa kepada penderitaan, kehinaan dan kelemahan umat Islam, serta mengajak umat untuk mau bergabung dalam barisan perjuangan syariah dan Khilafah.
Namun dalam perjalanan mengawal umat agar pemikiran dan perasaannya dibangun hanya berdasar aqidah Islam semata, ternyata di satu sisi negeri ini akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World 2013. Karena itu Muslimah Hizbut Tahrir bersama seluruh elemen umat berusaha untuk menggagalkan pelaksanaan kontes Miss World tersebut di Indonesia. Dijelaskan pula oleh Ustadzah Ummu Rayyan, ada 7 alasan mengapa kontes Miss World ini harus kita tolak.
Dan, diskusi pun berjalan seru dan hangat karena masing-masing perwakilan media juga geram dan menolak penyelenggaraan Miss World 2013. Bahkan mereka bersedia hadir di tanggal 27 Juni besok dalam acara Mudzakaroh Mubalighoh bersama umat di Ponpes Hidayatul Mubtadien Kemranjen Banyumas. Di akhir acara, perwakilan media diminta memberikan kata penutup berupa kesimpulan terhadap ajang Miss World. Semua pun sepakat menolak penyelenggaraan Miss World 2013 dan kontes-kontes kecantikan lain yang tidak ada manfaatnya bagi negeri ini dan hanya syariah khilafahlah yang mampu melindungi perempuan dari eksploitasi kapitalisme.