“Miss World Dalam Tinjauan Syari’ah”

HTI Press. Muslimah HTI DPD I Sumsel mengadakan Mudzarah Mubalighah, pada hari sabtu, tanggal 22 Juni 2013, pukul 08.00-11.45 WIB, bertempat di Masjid Nurul Ikhwan. Adapun tema mudzakarah mubalighah adalah “MISS WORLD DALAM TINJAUAN SYARI’AH” dengan pembicara; 1. Ibu Syafrida, S.H. (Aktivis Perempuan Sumsel), 2. Ustadzah Qisthy Yetty Handayani, S.Pt (Ketua DPD I Muslimah HTI Sumsel) serta moderator acara Ustadzah Eti Sudarti Adilah, S.P. (DPD II Muslimah HTI Palembang).

Acara dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta dari kalangan ketua Majelis Ta’lim, para ustadzah, dan para guru agama Islam. Materi pertama disampaikan oleh Ibu Syafrida yang membahas latar belakang diadakannya kontes Miss World hingga siapa yang diuntungkan dibalik diadakannya kontes Miss World. Tak kalah menariknya materi yang disampaikan oleh Ibu Syafrida, ustadzah Qisthy memaparkan materi mengenai kontes kecantikan dalam pandangan Syari’ah Islam hingga beberapa alasan mengapa umat Islam harus menolak kontes ini yang sebentar lagi akan diadakan di Indonesia yang dikenal sebagai penduduk dengan mayoritas Muslim.

Setelah sesi diskusi, acara ditutup dengan pernyataan sikap Muslimah HTI Sumsel bersama para mubalighah Sumsel serta aksi penandatanganan para mubalighah sebagai bentuk penolakan terhadap kontes Miss World yang akan diadakan di Indonesia . Adapun isi pernyataan sikap tersebut adalah:

Dengan mempertimbangkan point-point berikut ini,

  1. Kewajiban para mubalighoh melakukan aktifitas amar ma’ruf nahi mungkar, melakukan muhasabah lil hukam (mengoreksi penguasa), membongkar persekongkolan para penguasa dengan orang-orang kafir dan antek-anteknya, serta kewajiban untuk selalu memperhatikan urusan –urusan kaum muslimin (ihtimam bi amri  al muslimin).
  2. Penyelenggaraan kontes Miss World yang direncanakan pada bulan September  2013 dimana untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah kontes kecantikan yang diikuti oleh lebih dari 130 negara dari seluruh dunia. Pada hakekatnya acara ini tidak hanya sekedar ajang pamer aurat wanita, tetapi juga sebagai ajang eksploitasi wanita lewat kemolekan dan kecantikan tubuhnya. Lebih dari itu kontes Miss World merupakan alat kapitalis untuk mencetak “kapstok” dan “etalase berjalan” bagi produk industri mereka yang berwujud kaum perempuan.

Maka, kami para mubalighah menyatakan:

  1. Menolak penyelenggaraan kontes Miss World yang merupakan kapitalisasi kemaksiatan  yang menodai citra bangsa Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia.
  2. Menyeru kepada pemerintah untuk membatalkan penyelenggaraan kontes Miss World  yang merupakan salah satu bukti kebobrokan sistem kapitalisme dan demokrasi, atas dasar ini maka tidak bisa di tunda lagi untuk meninggalkan nilai dasar dan sistem kehidupan kapitalisme-demokrasi. Sebagai Umat Islam sudah selayaknya kita merujuk pada pemahaman Islam dan mewujudkan negara yang berdasarkan syari’at islam di bawah naungan Khilafah Islamiyyah.
  3. Menyampaikan taushiyyah (rekomendasi) kepada seluruh komponen umat islam sebagai berikut:
    1. Mengajak seluruh komponen umat Islam di Indonesia, khususnya penguasa dan politisi partai, ormas, serta elemen-elemen umat Islam yang lain untuk bersama-sama menolak penyelenggaraan kontes Miss World yang jelas-jelas telah menjadi sumber madharat bagi bangsa ini
    2. Mengajak seluruh komponen umat Islam khususnya mubalighah, untuk berada di garda terdepan dalam perjuangan penegakan Syari’ah dan Khilafah serta memberikan ta’yid (dukungan) kepada para pengemban dakwah yang berjuang untuk menegakkan Syari’ah dan Khilafah.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*