Muballighah dan Majelis Ta’lim Yogyakarta Tolak Kontes Miss World
HTI Press. “Kontes Miss World diadakan bukan sekedar soal bikini dan umbar aurat, tapi menjadi ajang untuk promosi pakaian pantai di Bali” tegas Dr. Latifah (Lajnah Khos Muballighoh DIY) dalam MUSYAWARAH MUBALLIGHOH Muslimah HTI DIY pada rabu 26 juni 2013 di gedung PDHI Yogyakarta. Acara ini merupakan serangkaian AGENDA MUSLIMAH PEDULI KEMULIAAN NEGERI yang diselenggarakan oleh MHTI dengan bertajuk “Tolak Kontes Miss World, Ajang Eksploitasi Perempuan dan Liberalisasi Budaya”, sebagai wujud kepeduliannya terhadap segala bentuk eksploitasi dan perusakan kaum perempuan yang berakibat rusaknya akhlak generasi bangsa.
Lebih lanjut Dr. Latifah membongkar tentang dusta konsep yang diusung yaitu 3B (Brain, Beauty and Behavior) adalah bulshit. Karena faktanya penyelenggaraan miss world selalu mengedepankan kecantikan dan keindahan tubuh wanita. Maka dari itu Dr. Latifah mengajak forum untuk tegas menolak penyelenggaraan kontes miss world ini.
Penolakan tersebut dipertegas oleh pemaparan dari ketua DPD MHTI DIY Ibu Eulis Siti Murnaesih, yang menjelaskan tentang alasan kenapa harus menolak kontes miss world. “Bahwa dalam islam, wanita sangat dijaga kehormatan dan kemuliaanya. Perempuan yang mulia dalam pandangan islam adalah perempaun yang bertaqwa, yang hidupnya penuh keta’atan kepada Allah. Perempuan untuk bisa terjaga kehormatan dan kemuliaannya, hanya bisa dibawah sistem khilafah islamiyah, bukan yang lain”, tegas Ibu Eulis.
Forum semakin hangat dengan antusias dari para muballighoh yang hadir. Hal itu ditunjukkan dengan sumbangsih pemikiran yang dikemukakan beberapa muballighoh yang hadir. Seperti yang disampaikan oleh Nyai Hj. Romlah Djumali (Ponpes Nurul Huda BanyurejoTempel Sleman) “Terkait kontes Miss World semoga tidak terlaksana alias gagal. Karena sudah jelas kontes itu dari awal sampai akhir hanya berisi kemaksiatan dan sesumbar aurat”. Lanjutnya “Mereka para kontestan itu, sebenarnya secara akli sudah tertipu oleh Syetan. Maka kita berusaha dan berdo’a semoga Ajang maksiat ini GAGAL!”
Musyawarah Muballighoh diakhiri dengan penandatanganan Mitsaq Muballighoh oleh perwakilan beberapa tokoh muballighoh, pengurus MT dengan MHTI. Kemudian dilanjutkan audiensi oleh 15 tokoh muballighoh DIY ke DPRD Yogyakarta, menyatakan sikap penolakan atas akan diselenggarakannya kontes miss world di Indonesia.
Statement tegas juga disampaikan oleh Ibu Sholihah (Ketua Yayasan Pendidikan Bakti Wanita Islam DIY) “DPR itu muslim tapi kok pemikirannya tidak sampai sana”. Dan disambung oleh pernyataan oleh Ustadzah Sherly (Muballighoh DIY) “Ibu Negara harusnya menolak, tapi kita ragukan karena dia dekat sekali dengan penyelenggara kontes miss world. Dana untuk penyelenggaraan kontes itu di support dari Yahudi”.