Muballighoh Jakarta Raya Tolak Kontes Kecantikan Miss World!

HTI Press. Dengan mantap dan penuh keyakinan, kurang dari 100 Muballighoh menandatangani Pernyataan Sikap atas penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Pernyataan sikap tersebut diantaranya berisi penolakan atas penyelenggaraan Miss World dan menyeru pemerintah agar membatalkannya. Di akhir acara, beberapa Muballighoh meminta surat pernyataan yang masih kosong untuk diperbanyak dan akan menggalang dukungan penolakan juga kepada jama’ahnya. Subhanallah! Memang tak ada manfaat sama sekali dari ajang tersebut. Justru kemaksiatan dan kerusakan moral-lah yang akan di dapat. Sehingga wajar, jika para penyeru umat ini marah dan menolak!

Pemandangan seperti ini terjadi di acara Majelis Mudzakaroh Muballighoh (M3) yang diselenggarakan oleh DPD I DKI Jakarta Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. Acara yang diadakan di Meeting Room Hostel Pradana SMKN 57 Jakarta Selatan, Kamis 27 Juni 2013 tersebut mengusung tema “Kontes Kecantikan Merendahkan Martabat Perempuan”. Acara ini diadakan berkaitan dengan rencana diselenggarakannya Miss World di Indonesia pada September mendatang.

Meski masih 3 bulan lagi, namun pemberitaan tentang acara ini sudah mulai hangat bahkan memanas. Di televisi, sudah mulai gencar ditayangkan iklan terkait pelaksanaan ajang kecantikan ratu sejagad tersebut. Berbagai upaya penggalangan dukungan juga telah dilakukan oleh pihak penyelenggara. Atas dasar ini lah, M3 bulan ini mengambil tema seperti disebutkan di atas. Demikian penjelasan Ustadzah Ir. Rohimah selaku moderator acara.

Di tengah gencarnya opini bahwa Indonesia layak dijadikan tuan rumah ajang kontes kecantikan Miss world, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia justru hadir dengan opini sebaliknya. MHTI menyeru kepada umat agar menolak ajang tersebut. Ada tujuh alasan mengapa Miss World harus ditolak. Salah satunya karena  Miss World tidak ada manfaatnya sama sekali. “Kalo selama ini diopinikan bahwa Miss World bisa meningkatkan pariwisata dan citra bangsa di dunia Internasional, itu bohong! Itu alasan bodoh dan murahan!” Demikian ungkapan penuh kemarahan Ustadzah Hj. Ir. Ishmah Cholil sebagai pembicara.

Dengan semangat berapi-api yang selalu menjadi ciri khas beliau, Ustadzah Ishmah menjelaskan alasan penolakan Miss World. Selain tidak ada manfaat, Miss World juga harus ditolak karena alasan ideologis. Di dalam Islam, wanita diperintahkan untuk menutup aurot. Di ajang ini, wanita justru harus membuka aurot, bahkan harus rela setiap inchi bagian tubuhnya diukur layaknya hewan. Islam juga memerintahkan para laki-laki dan perempuan untuk menundukkan pandangan. Miss World justru mengharuskan penonton ‘melototin’ kemolekan tubuh kontestan. Islam melarang perempuan bertabarruj. Miss World justru mewajibkan pesertanya berdandan menor dan berlenggak-lenggok dihadapan berjuta mata yang memandangnya penuh nafsu. “Apa namanya kalo’ bukan menantang Allah dan Rosul-Nya?!”, ungkap pembicara geram, yang membangkitkan juga kemarahan peserta.

Memang, Muballighoh harus marah. Rakyat Indonesia harus marah. Marah terhadap berbagai kedzaliman yang dilakukan penguasa kepada rakyat, termasuk izin atas acara Miss World ini. Tidak ada yang bisa menghentikan ini semua kecuali dengan ditegakkannya Syari’ah dan Khilafah. Allahu Akbar!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*