Masyarakat berusaha mengetahui dan takut dengan sejumlah skenario yang diramalkan untuk 30 Juni 2013, dimana pihak oposisi tengah memobilisasi massanya dengan slogan “tamarrud” atau “pemberontakan” dalam upaya untuk menggulingkan presiden, khususnya, dan karena beberapa faksi kekuatan Islam bangkit di pihak yang lain dengan slogan “tajarrud” atau “kesetiaan”. Gertakan dan ancaman menyelimuti setiap orang yang akan berpatisipasi dalam demonstrasi ini. Bahkan kami mendengar sejumlah seruan pembunuhan untuk para demonstran, dan mendoakan keburukan untuk mereka. Seolah-olah mereka adalah para kaum “kafir harbi”. Na’udzu billah!
Sungguh kami menemukan pernyataan-pernyataan ini, dan pernyataan-penyataan anti-Islam, seperti pernyataan salah seorang dari mereka, “Islam akan lenyap dari Mesir pada 30/6.” Dalam situasi terjadi kemacetan parah di jalanan Mesir, malah diperparah dan dibakar oleh sejumlah media yang tidak bertanggung jawab, yang digerakkan dan di belakangnya adalah negara-negara imperialis kafir meniup api fitnah agar semakin menyala, agar alat-alat penekan yang kuat ada dalam genggamannya, yang akan digunakan untuk meningkatkan dominasi dan kekuasannya pada sel-sel dan sendi-sendi kekuasaan di Mesir.
Wahai Rakyat di Mesir Kinanah!
Kami di Hizbut Tahrir menyerukan kepada kedua belah pihak melalui nasihat yang tulus dan ikhlas, yaitu nasihat seorang saudara yang mencintai saudaranya. Kami mengatakan kepada mereka semua: Tinggalkan oleh kalian pengelompokan, kebencian dan pertengkaran, serta perjuangan murahan yang menipu, yang tidak akan memberikan manfaat sama sekali. Sebab, masalahnya bukan dalam pribadi Presiden, kita lengserkan seseorang dan kita ganti dengan orang lain. Akan tetapi masalahnya ada pada rezim seluruhnya, dan konstitusi yang diterapkan, yang membawa kehinaan dan kesempitan hidup—dimana kalian melakukan perlawanan untuk selamat darinya—dalam semua sisinya, karena sangat jauhnya kalian dari hukum-hukum Islam dan syariahnya.
Sungguh masyarakat telah dimobilisasi sejak beberapa hari dengan mengatasnamakan Islam untuk mendukung Presiden, dan di sini mereka kembali memobilisasi masyarakat, sehingga seolah-olah pertempuran untuk membela Islam dalam menghadapi kekufuran. Padahal kenyataannya adalah mempertahankan sistem kufur yang diterapkan oleh Presiden untuk menghadapi sistem kufur yang akan diterapkan oleh Presiden yang lain, dan bukan untuk Islam, bahkan sama sekali tidak urusannya dengan Islam!
Ini adalah pengulangan dari skenario yang sama yang kita lihat sebelumnya, ketika masyarakat dimobilisasi ketika referendum konstitusi yang atas nama Islam juga. Dan kami ketika itu mendengar perkataan yang sama yang juga dikatakan hari ini: “Kita tahu bahwa Konstitusi bertentangan dengan Islam, namun kami akan mendukungnya.” Hari ini mereka mengatakan: “Kita tahu bahwa Presiden tidak menerapkan Islam, namun kami akan mendukungnya.” Kami telah membagi jalan menjadi dua kelompok, satu kelompok menginginkan Islam dan syariah, dan kelompok yang lain seolah-olah menolaknya! Kami bertanya pada mereka: “Dimana syariah dalam sistem ini, dan apa yang telah diterapkan Presiden, hingga melakukan pengelompokan atas dasar ini?! Kalian menjadikan siapa saja di antara generasi umat yang taat pada kalian berada di lajur Islam, sebaliknya siapa saja yang menentang kalian di antara mereka berada di lajur kufur?! Dengan demikian, apa dasar kalian membuat keputusan seperti itu?!
Di sisi lain, kami menemukan pendukung oposisi, yang bangkit melakukan penolakan terhadap presiden “Islamis” ini, setelah kegagalannya untuk memecahkan masalah negara, dan beberapa dari mereka ikut-ikutan karena kebodohan di balik tujuan mereka yang ingin menempelkan kegagalan palsu dan dusta ini pada Islam, dalam upaya mereka untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari proyek Islam yang hakiki, serta tuntutan penerapannya secara penu di semua urusan kehidupan.
Tidakkah mereka melihat bahwa rumus oposisi yang diperjuangkan sampai nafas terakhirnya? Bahwa tidak ada sesesuatu apapun selain keserakahan yang mendalam pada kekuasaan, dimana karenanya menetes air liur mereka. Mereka tidak memiliki proyek apapun untuk sebuah perubahan yang hakiki. Mereka tidak memiliki kepedulian selain pembagian kekuasaan atau sendirian menguasai kekuasaan, untuk terus berputar dalam lingkaran setan! Kalau mereka berpikir sedikit, niscaya mereka menyadari bahwa sumber bencana dan penyakit ada di dalam jantung sistem republik sekuler yang diterapkan, dan jauh dari akidah umat dan peradabannya.
Islam adalah kebenaran yang harus kita semua usahakan untuk dikuatkannya dalam negara, yang merupakan aspirasi umat sesungguhnya, dan negara ini adalah negara Khilafah bukan yang lainnya. Negara inilah yang akan mempersatukan umat, serta mencegahnya dari perpecahan dan ketercerai-beraian. Negara inilah yang memiliki solusi tepat untuk semua masalah yang menimpa Mesir, ekonomi, politik dan lainnya. Negara inilah yang akan menjaga kehormatan umat, mengembalikan keagungannya dan kedudukannya yang mulia di antara umat-umat dan bangsa lainnya. Inilah negara yang akan memotong tangan setiap kaum kafir imperialis yang berani mencampuri urusan kami. Dan inilah negara yang akan membebaskan kami dari ketergantungan pada Amerika Serikat, yaitu negara penjahat yang telah berhasil membelokkan revolusi 25 Januari yang diberkati dari jalan yang seharusnya.
Wahai Rakyat di Mesir Kinanah!
Sesungguhnya, musuh kita yang sebenarnya adalah Amerika, dimana duta besarnya Patterson, para diplomatnya dan para politisinya berkeliaran di negeri kita tanpa kendali dan pengawasan. Mereka memberi piutang dan menyusun rencana untuk mengambil kontrol penuh atas Mesir, serta menghalangi Mesir lepas dari perbudakannya. Jadi, janganlah kalian memihak mereka, sebaliknya kalian harus memotong tangannya dari mengintervensi urusan kita! Dan ketahuilah bahwa revolusi 25 Januari tidak hanya melawan ketidakadilan dan penindasan, yang bertengger di dada kita selama beberapa dekade, tapi juga melawan hegemoni Amerika atas negara dan manusia. Untuk itu, janganlah kalian menjadi alat yang patuh di tangan Amerika, yaitu musuh Allah, Rasul-Nya dan orang yang beriman!
Kami di Hizbut Tahrir menyeru generasi umat dari setiap kekuatan untuk menjadikan pemberontakan mereka dan kesetiaannya karena Allah! Dalam rangka menegakkan syariahnya dan menguatkan agamanya. Kami menawarkan kepada mereka proyek perubahan yang hakiki, yang berbeda dari segala sesuatu yang dilontarkan dalam arena politik saat ini, yaitu proyek yang berasal dari rahim umat, dan ia terpancar dari akidah umat, akidah “Lâ Ilâha Illallâh Muhammad Rasûlullâh, tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, yaitu proyek Khilafah yang besar, dimana Rasulullah telah menyampaikan kabar gembira akan kembalinya Khilafah setelah berakhirnya sistem kekuasaan diktator, proyek Khilafah yang akan memenuhi dunia dengan keadilan, yang menundukkan timur dan barat untuk umat. Sehingga dengan berada di bawah naungan Khilafah, umat akan benar-benar menjadi umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, dan dengan ini saja umat akan mengembalikan kedudukannya kembali. Dan Hizbut Tahrir telah menyiapkan untuk negara ini Undang-Undang Dasar yang siap diterapkan, terdiri dari 191 pasal, yang digali dari al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma’ Sahabat dan Qiyas.
Sehingga kepada proyek ini, dan kepada petunjuk Ilahi ini, kami menyeru kalian wahai kaum Muslim! Untuk itu, datang dan penuilah seruan dari Hizbut Tahrir ini, yaitu pembimbing yang tidak akan membohongi pengikutnya. Dan jauhilah oleh kalian seruan perpecahan dan perselisihan!
Rasulullah saw bersabda: “Setiap Muslim atas Muslim (lainnya) haram darahnya, kekayaannya dan kehormatannya.” (HR. Muslim). Beliau juga bersabda: “Janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeninggalku nanti, dimana sebagian memukul leher sebagian yang lain—yakni saling membunuh tanpa alasan yang benar.” (HR. Bukhari).
)وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُتَعَمِّداً فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً(
“Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya. Allah Murka kepadanya, dan Melaknatnya serta Menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa’ [4] : 93).
Hizbut Tahrir wilayah Mesir
Sumber: hizb.net, 27/6/2013.
Fakta pemberontakan yang terjadi di Mesir menyakinkan kita, bahwa DEMOKRASI bukan jalan perubahan hakiki. Sesungguhnya Demokrasi merupakan jalan buntu bagi tegaknya Islam secara kaffah.