HTI Press, Tulungagung. Sebentar lagi, seluruh kaum muslimin di dunia akan memasuki Bulan Ramadhan, bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirannya adalah pembebasan dari siksa api neraka. Inilah bulan yang telah Allah SWT jadikan puasanya sebagai fardhu dan shalat malamnya sebagai tathawwu’. Inilah bulan yang siapa saja mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan kebajikan, ia dianggap mengerjakan fardhu di bulan yang lain. Bahkan, barang siapa melakukan fardhu, ia dinilai mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan lain.
Di bulan Ramadhan ini pula Allah SWT melipatgandakan pahala amal shalih, dari puluhan, ratusan, hingga berkali lipat jumlah yang Allah kehendaki. Selain itu, amalan Ramadhan juga bisa menjadi kafarat (penebus) dosa-dosa, selain dosa besar. Karena itu, Ramadhan adalah bulan yang agung, penuh kemuliaan dan keberkahan. Tak berlebihan jika kedatangannya harus disambut dengan penuh kegembiraan dan penghormatan yang agung.
Untuk menunjukkan rasa gembira itu, Ahad pagi (7/7/2013), Hizbut Tahrir Tulungagung bersama masyarakat Tulungagung mengadakan Tarhib Ramadhan 1434 H yang dilakukan dengan pawai mengelilingi pusat Kota Tulungagung. Pawai ini diikuti sekitar 500 massa, baik pria maupun wanita, mulai dari orang tua, dewasa, remaja, hingga anak-anak.
Pawai Tarhib Ramadhan kali ini dilakukan dengan berjalan kaki. Bagi peserta yang telah berusia lanjut, mereka tetap antusias mengikutinya dengan menggunakan becak. Iring-iringan peserta pawai yang panjang ini mendapat pengawalan dari jajaran Polres Tulungagung. Dengan memanfaatkan lajur pinggir jalan dengan tertib, acara Tarhib Ramadhan berjalan lancar dan tidak menimbulkan kemacetan.
Tak hanya pawai, Tarhib Ramadhan juga diisi dengan orasi Ketua DPD II Tulungagung—dr. Ali Syafiudin, tokoh masyarakat—Ust. Turmudzi, dan Juru bicara Hizbut Tahrir Tulungagung—Ust. Abu Inas. Orasi yang disampaikan di depan gedung DPRD Tulungagung tersebut berisi pesan agar ketakwaan yang dibangun pada Puasa Ramadhan bukan hanya meliputi aspek-aspek sebatas ibadah mahdhah, akhlak, dan masalah keluarga. Namun, ketakwaan yang harus diwujudkan dalam semua aspek kehidupan. Bukan hanya sebatas tingkat individu dan keluarga, tetapi ketakwaan kolektif dalam tingkat pengaturan urusan kemasyarakatan dan bernegara. Perwujudan taqwa secara kolektif tersebut yaitu dengan menerapkan syariah secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara di bawah naungan institusi Khilafah.
Selanjutnya, peserta kembali ke titik awal pawai. Kegembiraan peserta dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan diperlengkap dengan acara berbagi hadiah. Berbagai hadiah yang diberikan panitia ini merupakan sumbangan dari syabab Hizbut Tahrir Tulungagung untuk memeriahkan acara Tarhib Ramadhan 1432 H kali ini. Dari peserta anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua berkesempatan mendapat hadiah. Begitu pula dengan tukang becak yang disewa peserta—yang beruntung—juga turut mendapatkan hadiah. Peserta tampak gembira dan sangat antusias. Semoga hadiah kecil ini bisa memberi hiburan kepada warga Tulungagung, khususnya peserta Tarhib Ramadhan, di tengah naiknya harga-harga menjelang datangnya Bulan Ramadhan. []Infokom HTI Tulungagung